Likuiditas tersebut juga cukup untuk mendukung rencana ekspansi kredit valas yang kami jalankan
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memastikan kondisi likuiditas valuta asing (valas) di bank tersebut saat ini masih terjaga dengan baik serta sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan regulator maupun sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance BNI.

“Likuiditas tersebut juga cukup untuk mendukung rencana ekspansi kredit valas yang kami jalankan,” kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Saat ini, lanjut Novita, BNI memang masih fokus untuk mendukung ekspansi kredit valas sebagai bagian dari strategi bisnis perseroan.

Instrumen valas jangka pendek yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) seperti Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) tetap menjadi salah satu alternatif penempatan yang dipertimbangkan BNI.

“Keputusan untuk menggunakan instrumen ini (SVBI) akan selalu mempertimbangkan kondisi likuiditas dan juga kebutuhan operasional kami,” ujar Novita.

Terkait dengan tren likuiditas valas BNI ke depan, Novita mengatakan bahwa outlook-nya masih dapat terjaga dengan baik. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masih menjadi prioritas BNI dalam pendanaan valas.

Selain itu, BNI juga akan aktif melakukan inisiasi pendanaan jangka menengah sampai dengan jangka panjang yang berasal dari non-DPK, baik secara bilateral ataupun sindikasi loan, atau melalui instrumen capital market untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnis bank.

Dari sisi DPK, ujar Novita, bank juga banyak mendapatkan potensi penempatan devisa hasil ekspor (DHE) untuk nasabah-nasabah eksportir yang cukup signifikan dan berlanjut (sustain).

Pada April lalu, BNI juga berhasil menerbitkan global bond senilai 500 juta dolar AS dan mengalami oversubscribe ketika dipasarkan hingga 6,3 kali. Hal ini, catat Novita, menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap BNI.

“Dengan demikian, kami optimis likuiditas valas akan tetap stabil dan dapat terus mendukung pertumbuhan bisnis dan kebutuhan nasabah,” kata Novita.

Baca juga: BNI: Transaksi pengguna “wondr by BNI” naik hingga 200 persen
Baca juga: BNI salurkan kredit "consumer" Rp132,7 triliun pada semester I 2024


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024