Nantinya karya-karya ini bisa dibawa pulang para peserta
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melatih pelajar tari Betawi dan kriya demi melestarikan budaya di kalangan generasi muda.
 
"Pelatihan ini berlangsung mulai 19 sampai 23 Agustus 2024," kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Rusmantoro di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Jakarta Selatan, Kamis.
 
Rusmantoro mengatakan dalam pelatihan selama lima hari tersebut,  peserta diberikan materi tentang pelatihan kriya dengan produk seperti aksesoris, dekorasi pot, dan poster.
 
"Nantinya karya-karya ini bisa dibawa pulang para peserta," tambahnya.
 
Menurutnya, untuk pelatihan tari meliputi teknik menari dan pengenalan karakter tari ciri khas Betawi demi menambah rasa ketertarikan peserta akan keragaman budaya.
 
"Diharapkan dengan kegiatan pelatihan gratis ini para peserta mendapatkan ilmu dan keterampilan yang dapat diterapkan hingga menghasilkan nilai ekonomi," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Kriya Seni Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, Zamiliah menuturkan pelatihan ini juga dalam rangka pengabdian masyarakat oleh Institut Kesenian Jakarta (IKJ) bekerjasama dengan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan.
 
Ia menambahkan dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas perajin dan penari muda di DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan.
 
"Saya berharap mereka semua terus semangat mengikuti pelatihan ini sampai akhir. Sehingga, seluruh ilmunya nanti bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-sehari," ujar Zamiliah.
 
Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan Tari Betawi dan Kriya di PPSB Jakarta Selatan, Jalan Asem Baris, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet.
 
Peserta pelatihan merupakan pelajar dari SMKN 57 dan SMK Trimulia, dan kader PKK Jakarta Selatan.
Baca juga: Warga Jagakarsa harap pentas seni bangkitkan semangat kemerdekaan
Baca juga: Panggung seni meriahkan kirab Bendera Pusaka dan Naskah Proklamasi
Baca juga: Tampilkan 40 karya seni, Menparekraf apresiasi pameran ArtMoments

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024