Hingga dua menit awal perdagangan (09.32 waktu JATS) IHSG BEI naik 7,520 poin menjadi 1.444,86 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) terangkat 2,270 poin ke posisi 293,14.
Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA, mengatakan masih banyaknya sentimen positif yang mendorong indeks BEI untuk melanjutkan penguatan.
"Target jangka pendek kami (Valbury) 1.360 akan segera tercapai," kata Krisna optimis.
Target ini didasarkan atas pengumuman BPS pada Senin (5/1) pada Desember 2008 yang mencatat deflasi 0,04 persen bisa menjadi pertimbangan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan BI rate pada Kamis (8/1) besok.
"Dengan turunnya BI rate sektor riil akan segera cepat bergerak, sehingga akan mendorong pasar modal," katanya.
Selain itu, lanjutnya, krisis Israel-Palestina dan perselisihan antara Rusia dan Ukraina mengenai gas alam telah mendorong harga minyak dunia berada di kisaran harga 48 dolar AS per barel telah menjadi sentimen positif saham-saham berbasis komoditas.
Sumbangan sektor saham komoditas cukup besar, sehingga kenaikan harga minyak menjadi sentimen positif sektor tersebut, kata Krisna.
Bursa regional, terutama menguatnya menguatnya bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sebesar 13,040 poin menjadi 15.576,30 dan bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 sebesar 101.550 poin ke level 9.144,67 juga menjadi pendorong indeks BEI.
Kondisi inilah yang langsung membuat saham yang naik langsung mendominasi perdagangan di BEI sebanyak 27 dibanding yang turun lima dana 23 stagnan.
Beberapa saham yang mendorong indeks BEI naik di awal perdagangan ini diantaranya saham Trada Maritime yang naik Rp34 menjadi Rp159, Bumi Resources menambah Rp20 ke level Rp960, Perusahaan Gas Negara menguat Rp10 ke posisi Rp1.970 dan Telkom yang naik Rp50 ke Rp7.350. (*)
Copyright © ANTARA 2009