Saat ini kami memiliki posisi yang cukup kuat di industri, dimana untuk produk-produk utama seperti KPR
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menyalurkan kredit untuk segmen consumer tumbuh 15,1 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp132,7 triliun pada enam bulan pertama tahun ini.
Menurut BNI, kontribusi kinerja kredit consumer tersebut terutama berasal dari pertumbuhan personal loan dan kredit pemilikan rumah (KPR) atau mortgage. Adapun pertumbuhan untuk payroll loan dan KPR yang masing-masing tercatat tumbuh 17 persen YoY dan 12,6 persen YoY.
“Saat ini kami memiliki posisi yang cukup kuat di industri, dimana untuk produk-produk utama seperti KPR, personal loan, dan kartu kredit, BNI menjadi top-3 dan top-4 di industri. Kami memiliki aspirasi untuk semakin memperkuat posisi kami di segmen ini, serta menjadikan produk layanan consumer kami sebagai salah satu pilihan utama masyarakat,” kata Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Melalui agenda transformasi, Corina mengatakan bahwa BNI melakukan penajaman fokus bisnis dan perbaikan proses bisnis yang memungkinkan segmen consumer menjadi pilar pertumbuhan kedua setelah korporasi.
Dia mencatat, segmen consumer telah tumbuh rata-rata 12 persen per tahun sejak 2020. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit secara total bankwide yang tumbuh sebesar rata-rata 8 persen per tahun sejak 2020.
Corina mengatakan, salah satu kunci pertumbuhan bisnis yang kuat di segmen consumer adalah optimalisasi bisnis dari ekosistem nasabah korporasi serta memperdalam bisnis dari kemitraan dengan top developer di Indonesia.
Pencapaian BNI untuk segmen consumer antara lain terefleksi dari meningkatnya ticket size kredit KPR BNI atau rata-rata nilai KPR per debitur sebesar 1,5 kali dari Rp558 juta pada tahun 2020 menjadi Rp782 juta pada Juni 2024.
“Peningkatan ini mengindikasikan bergesernya segmen nasabah KPR BNI menjadi lebih tinggi dengan kapasitas kredit dan repayment capacity yang lebih baik,” ujar dia.
Corina mencatat, pergeseran profil nasabah juga terjadi pada payroll loan atau pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang rekening gajinya berada di BNI.
Menurut dia, hampir seluruh nasabah payroll loan yang berjumlah 335 ribu adalah fixed income earners atau pegawai berpenghasilan tetap yang berasal dari institusi pemerintah serta pegawai dari perusahaan-perusahaan swasta yang menjadi nasabah segmen korporasi.
“Ke depan, kami terus berupaya memperkuat proposisi bisnis consumer kami sebagai lifetime banking partner, salah satunya yang kami lakukan dengan menyelenggarakan BNI Expo, yaitu pameran tematik yang berlangsung pada 2-4 Agustus 2024 di ICE BSD, Tangerang,” kata dia.
BNI Expo, jelas Corina, menarik minat masyarakat cukup besar dengan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 71 ribu orang selama tiga hari pelaksanaan.
Acara tersebut menghadirkan 22 top developer, 24 top automotive brands, 14 travel agents, 5 airlines, dan lebih dari 70 retailer. BNI Expo juga menghadirkan berbagai promo produk consumer dan pembiayaan segmen kecil BNI, solusi keuangan yang unggul dari perusahaan anak, serta layanan digital BNI yang memudahkan nasabah.
Corina menyebutkan, BNI Expo 2024 berhasil memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan pasar dengan mencatatkan total transaksi lebih dari Rp1,5 triliun.
“Ke depan, tentunya event-event seperti ini akan terus kami hadirkan karena akan semakin memperkuat posisi BNI di perbankan ritel,” kata Corina.
Baca juga: BNI: Penyaluran kredit korporasi capai Rp403,1 triliun di semester I
Baca juga: BNI cetak laba konsolidasi Rp10,7 triliun pada semester I 2024
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024