kegiatan ini untuk terkumpulnya hasil penilaian dari lima kategori penilaian dan tersusunnya profiling 50 desa wisata terbaik
Agam, Sumbar (ANTARA) -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan visitasi atau verifikasi Desa Wisata Pesona Pagadih di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Kamis.
 
"Tujuan kegiatan ADWI supaya bisa menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara," kata Adhyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya di Lubuk Basung, Agam, Kamis.
 
Desa Wisata Pesona Pagadih merupakan satu dari tiga desa di Sumbar yang masuk 50 besar dari ribuan desa yang mendaftarkan diri untuk bersaing di ADWI 2024.
 
Kemenparekraf saat kunjungannya diwakili dua orang juri ADWI 2024 yaitu I Gede Pitana dan Reni Fitriani.
 
Selain itu acara visitasi juga dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Agam.

Baca juga: Indonesia Quality Tourism Conference upaya perkuat wisata berkualitas

Baca juga: Pemerintah gelar pendampingan penyusunan paket wisata B3

 
"Kami datang langsung disambut keramahtamahan warga Pagadih. Kegiatan ini mewujudkan visi Indonesia sebagai tujuan wisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, serta mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat," kata Nia Niscaya.
 
Menurutnya, kegiatan ini juga dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta).
 
"Sasaran dilaksanakannya kegiatan ini untuk terkumpulnya hasil penilaian dari lima kategori penilaian dan tersusunnya profiling 50 desa wisata terbaik yang dikunjungi oleh dewan juri dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," katanya.
 
Nia menyebutkan lima kategori penilaian tersebut yag pertama daya tarik desa wisata yang merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keotentikan, dan kreativitas yang menjadi daya tarik wisata berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) dan produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).
 
Kemudian amenitas yaitu peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah dan parkir) untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan.
 
Selanjutnya digital, yaitu akselerasi transformasi digital melalui pelayanan infrastruktur dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.
 
Kemudian kelembagaan dan SDM, yaitu pemberdayaan SDM di desa wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di desa wisata.
 
Terakhir resiliensi yaitu pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan serta memiliki manajemen risiko.
 
Nia mengungkapkan bahwa dirinya menikmati kunjungan ke Desa wlWisata Pesona Pagadih, Kabupaten Agam.
 
"Saya sangat menikmati ya, dengan bentangan alam yang luas dan masih asri ini tak akan kita temukan di kota-kota. Makanannya pun yang dijajakan tadi enak-enak," ujarnya.
 
Namun, Nia mengingatkan agar pemerintah bersama pihak terkait lainnya terus meningkatkan kualitas, terutama bagaimana mempromosikan Desa Wisata Pesona Pagadih ke wisatawan nusantara maupun mancanegara.
 
"Tinggal tugas kita bagaimana untuk mendatangkan wisatawan, jadi harus gencar mempromosikan desa ini, baik di dalam ataupun luar negeri," katanya.
 
"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya ADWI ini bisa meningkatkan kunjungan pariwisata dan perekonomian masyarakat sekitar. Nanti juga akan kita bantu dengan mempromosikannya di platform yang kita punya," ujarnya.
 
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Agam melalui Asisten II Setda Agam Jetson menegaskan pemerintah setempat segera memperbaiki sarana penunjang untuk Desa Wisata Pagadih.
 
"Untuk sarana jalan sudah dilakukan komunikasi dengan Provinsi Sumbar dan saya lihat telah dilakukan perbaikan jalan bertahap. Sementara menara untuk penunjang komunikasi sudah dalam perencanaan pembangunannya," katanya.

Baca juga: Kemenparekraf dan DPR-RI gelar ekspresi tari tradisional Bengkulu

Baca juga: Kemenparekraf siapkan program 3B dongkrak pemerataan wisatawan di Bali
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024