Manado (ANTARA) -
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam laporan aktivitas Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, tanggal 8-15 Agustus 2024 menyebutkan gempa vulkanik dalam dan dangkal fluktuatif.

"Kondisi gempa cenderung meningkat secara tiba-tiba dalam durasi yang singkat," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi P Hadi Wijaya dalam laporan yang diteruskan Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Badan Geologi Juliana DJ Rumambi dalam grup percakapan "Info Gunung Api Sitaro", di Manado, Kamis.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan kejadian rentetan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal tersebut masih terjadi pada tanggal 8, 9, 10, 13, dan 15 Agustus 2024 dengan durasi sekitar 4-20 menit.

Baca juga: Badan Geologi minta masyarakat patuhi radius bahaya Gunung Awu

Selain itu, juga terekam sebanyak 5-21 gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal dan kejadian rentetan gempa vulkanik ini cenderung hampir sama dengan periode satu minggu sebelumnya.

"Kejadian gempa vulkanik terbaru terjadi pada tanggal 15 Agustus 2024 pukul 23.33-23.53 WITA dan merekam dua kali gempa vulkanik dalam dan tujuh kali gempa vulkanik dangkal," katanya.

Menurut dia, munculnya gempa vulkanik secara tiba-tiba dan cepat tersebut merupakan proses runtuhan batuan yang terjadi pada sumbat lava atau di dalam tubuh gunung api akibat peningkatan dan pelepasan tekanan tiba-tiba.

Peningkatan tekanan tersebut merupakan indikasi masih adanya upaya magma untuk membentuk konduit sebagai jalan untuk bergerak ke permukaan (ditandai pula dengan adanya gempa low freguency).

Baca juga: Badan Geologi: Potensi bahaya Gunung Awu erupsi magmatik eksplosif

"Adanya kubah lava di area kawah menyebabkan tertahannya pergerakan magma tersebut," katanya.

Sering terjadinya rentetan gempa vulkanik dangkal, dikhawatirkan akan melemahkan kekuatan kubah lava dan secara tiba-tiba dan berpotensi untuk terjadinya erupsi.

Peningkatan gempa-gempa dangkal Gunung Awu telah berlangsung dalam periode yang cukup lama yang berarti proses akumulasi tekanan di kedalaman dangkal pun telah berlangsung cukup lama.

Hal ini dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif yang dalam sejarah erupsinya dapat disertai pula dengan adanya awan panas.

Baca juga: Gunung Awu di Sulawesi Utara naik status jadi siaga

Hingga saat ini, status Gunung Awu di Pulau Sangihe masih Level III atau Siaga dengan sejumlah rekomendasi yang harus dipatuhi oleh masyarakat.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024