Program P2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dengan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan
Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi dukungan Pemprov Sulawesi Selatan dalam menyukseskan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Kami apresiasi Pak Gubernur yang luar biasa menjadi tuan rumah sehingga acara ini terlaksana dengan baik. Program Pangan Lestari harus digalakkan di seluruh Indonesia," ujarnya pada pembukaan Bimbingan Teknis Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga, di Makassar, Kamis.

Dia bahkan mengakui Pj Gubernur Sulsel Zudan menjadi inisiator, mengawali sejak menjabat pertama kali mendorong tanaman tahunan dan musiman untuk rumah tangga.

"Ini kita harus kembangkan, bisa dibayangkan kalau kita tanam hortikultura tadi di pekarangan dan perkebunan dari Pangan Lestari," ujarnya.

Ia menjelaskan Program P2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dengan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan.

Baca juga: Mentan: Indonesia bersiap menuju kemandirian energi nasional
Baca juga: Mentan: HUT RI momentum wujudkan swasembada dan lumbung pangan dunia


Program ini bertujuan meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Dalam upaya menanggulangi masalah stunting di Indonesia, pemanfaatan lahan pekarangan melalui program P2L menjadi salah satu solusi yang efektif. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan rumah tangga di wilayah pedesaan.

"Ini sehat untuk anak-anak kita, karena langsung dipetik di rumah tangga, katakanlah cabai lima pot, sayur sepuluh pot seperti yang kita lihat, hydroponik dan seterusnya," kata Mentan Amran.

Sementara Pj Gubernur Sulsel Zudan di hadapan pengurus organisasi Forkopimda Sulsel serta Ketua TP PKK kabupaten dan kota menyampaikan terima kasih dan menitipkan untuk mengimplementasikan hasil bimtek ini di lapangan.

Ia juga berterima kasih atas seluruh fasilitas dari Kementerian Pertanian serta dukungan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja Indonesia Maju (OASE KIM) untuk Sulsel.

"Serta untuk kelompok wanita tani yang luar biasa, titip untuk terus dikembangkan upaya kita mendorong hortikultura yang bisa tumbuh di skala perumahan dan skala rumah tangga," ujarnya.

Prof Zudan menjelaskan saat ini bersama Kementerian Pertanian memadukan dana APBN dan APBD untuk menghidupkan kembali tanaman kopi, kakao, pala dan kelapa yang merupakan tanaman jangka panjang sebanyak 12 juta bibit.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024