Jakarta (ANTARA) - Kino Indonesia sebagai perusahaan 'Fast Moving Consumer Goods' (FMCG) yang terus melakukan inovasi berkomitmen untuk membantu mengembangkan jenama lokal melalui program Kinovation.

Hingga saat ini, Kinovation sudah memasuki batch ketiga dengan sepuluh jenama lokal yang berhasil lolos untuk mengikuti berbagai program pengembangan bisnis dalam Kinovation.

"Cikal bakal kenapa lahirnya Kinovation, karena kita mau mendukung brand lokal yang ada di Indonesia, sehingga bisa lebih jauh. Banyak produk lokal sampai sekarang bagus banget, yang kita pikir ini bisa jadi berkembang," kata CEO Kino Indonesia Sidharta P. Oetama saat konferensi pers Kinovation Batch III di Senyawa + Space, Cikini, Jakarta, Kamis.

Sidharta menambahkan hingga batch ketiga ini, produk kecantikan masih mendominasi ragam produk yang ada.

Baca juga: Kino Indonesia bawa 10 startup terpilih dalam "Demo Day" Kinovation

Baca juga: Program Kinovation dukung perkembangan merek lokal


Dalam program Kinovation ini, para pemilik jenama lokal akan mengikuti kegiatan 'bootcamp' intensif dan mentoring spesifik yang dilakukan sekitar tiga bulan dengan menghadirkan berbagai ahli yang sudah disiapkan.

Terdapat berbagai kegiatan fundamental soal bisnis yang diberikan, yakni 'founders journey' yang menghadirkan para alumni Kinovation atau pelaku bisnis yang sudah memiliki pengalaman.

Diberikan pula pengetahuan soal cara membangun 'brand', cerita dibaliknya, hingga 'public relations' disamping membagun produk itu sendiri.

Pemahaman tentang 'platform' juga diberikan, mulai dari ecommerce, dan juga media sosial. Disamping itu, dihadirkan pula ahli dalam bidang logistik dan distribusi.

Selain itu, pengembangan bisnis, mulai dari 'human resources' (HR), 'people management', pengelolaan keuangan, serta 'fundraising'.

Pada batch ketiga kali ini, terdapat sebanyak 198 founders jenama lokal yang mendaftarkan diri pada program Kinovation sebelum akhirnya hanya terpilih sepuluh jenama yang sudah memenuhi syarat dan kualifikasi.

"Kriteria utamanya, yakni produk harus milik sendiri atau 'self own', memiliki pasar yang signifikan, minimal di 'online'. Kemudian, punya keunikan, punya 'product features' yang superior yang bisa menjadi 'unique selling proposition'," ungkap Founder Senyawa+ Yansen Kamto.

Adapun, sepuluh jenama lokal yang terpilih adalah Alamme, Arummi, Crystal of the Sea, Eze Nails, Lashboss, Nona Woman, Togean Naturale, World of Make Scents, VetPicurean, dan Yori & Co.

Seluruh produk lokal peserta Kinovation Batch 3 sudah memiliki izin usaha dan sertifikasi yang relevan.

Baca juga: Kemenperin optimalkan industri pakaian dan alat olahraga lokal

Baca juga: Jenama lokal menembus pasar global

Baca juga: Hippindo: 10 jenama Indonesia masuk Malaysia tahun ini

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024