masih banyak masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan program bantuan rehab Rutilahu,
Bandung (ANTARA) -
"Sebetulnya Rutilahu adalah program yang bisa dibilang sebagai program yang membanggakan dan dibutuhkan bagi masyarakat Jawa Barat, karena realitas yang kita lihat bahwa masih banyak masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan program bantuan rehab Rutilahu," kata Tetep dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Meskipun begitu, Tetep Abdulatip mengkritisi program Rutilahu pada tahun anggaran 2023-2024, karena tidak meningkat secara signifikan dan masih kurang dari target yang telah ditentukan.
"Tetapi kita berharap ke depannya di 2026 itu bisa ditingkatkan programnya, karena memang ini adalah satu kebutuhan mendasar bagi masyarakat yaitu; sandang, pangan, dan papan. Realitas hari ini dengan kondisi ekonomi yang ada, membuat masyarakat semakin membutuhkan keseriusan kita untuk menyikapinya," tutur Tetep Abdulatip.
Baca juga: Pemkab Garut tuntaskan perbaikan 15 ribu unit rumah tidak layak huni
Baca juga: 145 RTLH di Kota Sukabumi diusulkan dapat bantuan Pemprov Jabar
Perlu diketahui, capaian program rutilahu sampai tahun anggaran 2023 di Provinsi Jawa Barat baru mencapai 84 ribu unit. Jumlah ini masih kurang sebanyak 16 ribu unit dari target yang telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Tetep menambahkan, momentum Hari Jadi ke-79 Provinsi Jabar kali ini diharapkan agar program pembangunan terus berkembang dan merata.
Mengingat, kata dia, masih banyak agenda dari berbagai bidang di Komisi IV DPRD Jawa Barat yang perlu perbaikan, salah satunya pembangunan infrastruktur.
"Mudah-mudahan Jabar menjadi provinsi yang benar-benar juara, termaju, berdaya saing, pembangunannya merata di seluruh wilayah Jawa Barat demi kesejahteraan masyarakat," tutur Tetep Abdulatip.
Baca juga: Pemprov Jabar rehabilitasi 610 rumah di kota Sukabumi
Baca juga: Puluhan ribu rumah di Karawang tidak layak huni
Baca juga: DPRD Jabar: Status kepemilikan tanah jadi kendala Program Rutilahu
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024