masyarakat bukan hanya dilatih tapi di sini langsung praktik, diberi alat dan bahan juga untuk dibawa pulang agar dapat dipraktikkan kembali di rumah
Kabupaten Bekasi (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan pelatihan kepada kalangan ibu rumah tangga cara mengolah aneka ragam pangan dengan bahan alternatif berbasis sumber daya lokal.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdur Rofiq di Cikarang, Kamis, menyatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan masyarakat terkait ketersediaan sumber daya lokal berikut cara konsumsi beragam pangan bergizi seimbang.
 
"Kami berharap dengan pelatihan ini masyarakat lebih memberdayakan potensi lokal. Apa yang ada di sekitar, apa yang tumbuh di lingkungan, dapat dimanfaatkan masyarakat sehingga menjadi pangan alternatif untuk anak-anak mereka," katanya.
 
Ia menjelaskan kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi dalam mendukung program pengentasan penyakit tumbuh kembang pada anak atau stunting.
 
"Karena makanan yang diberikan itu murah dengan bahan-bahan yang ada di sekitar, tapi diolah dan dikemas menarik untuk anak-anak. Jadi kalau sudah dilihat menarik, mereka mau makan, stunting pun bisa ditekan," katanya.

Baca juga: Perumda Tirta Bhagasasi gelar bulan promo sambut HUT

Baca juga: Bapanas pantau harga pangan di Bekasi pastikan stabilitas terjaga

 
Rofiq mengatakan pelatihan ini dibuka dengan sesi edukasi oleh pakar gizi dilanjutkan pembagian kelompok untuk praktik memasak lengkap memakai bahan baku pangan serta perlengkapan yang sudah difasilitasi pemerintah daerah.
 
"Jadi masyarakat bukan hanya dilatih tapi di sini langsung praktik, diberi alat dan bahan juga untuk dibawa pulang agar dapat dipraktikkan kembali di rumah maupun bersama ibu-ibu lain di sekitar lingkungan," katanya.
 
Kepala Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Risna Ayu Pratiwy mengatakan bahan pangan alternatif yang digunakan pada pelatihan kali ini adalah ubi jalar dan ubi ungu karena mudah diperoleh masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
 
"Output yang diharapkan bahwa dari pangan lokal itu tidak cuma monoton hanya direbus, tetapi bisa menjadi olahan pangan yang beranekaragam, bisa dengan pembuatan donat, kue dan lainnya. Dan ini bisa menjadi tambahan penghasilan usaha di rumah bagi mereka" katanya.
 
Ahli Gizi dan Teknik Olahan Pangan Universitas Muhammadiyah Jakarta Tria Astika Endah Permatasari mengaku pada prinsipnya bahan baku ubi jalar atau ubi ungu ini aman dikonsumsi karena kandungan yang terdapat di dalamnya berupa sumber zat gizi yang baik sebagai makanan pengganti makanan utama.
 
"Karena kita butuh 50-60 persen karbohidrat untuk sumber energi. Pada ubi ungu ini kita memperoleh karbohidrat, protein, serat dan berbagai aneka zat seperti vitamin B. Dia juga kaya akan antioksidan dan betakaroten yang dapat meningkatkan imunitas tubuh," katanya.
 
Kemudian dari segi pengolahan, ubi ungu sebagai bahan utama dicampur dengan sedikit tepung dan telur agar mengembang serta ditaburkan gula tabur sebagai penambah rasa.
 
"Untuk berbagai tambahan lain diserahkan sesuai dengan selera masing-masing. Tapi pada prinsipnya bahan baku utamanya ubi ungu," kata dia.

Baca juga: Pemkab Bekasi normalisasi sungai perlancar pasokan air pertanian

Baca juga: Pemkab Bekasi luncurkan beras Swaresi sebagai produk lokal

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024