Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersiap membangun pusat pelatihan bulu tangkis  yang merupakan fasilitas baru untuk cabang olahraga ini.

"Hari ini, alhamdulillah, kami tindak lanjut bersama Kementerian PUPR terkait dengan persiapan pembangunan training center badminton, khususnya bagaimana kami mendukung badminton dengan sport science, untuk fisiknya, biomecanism-nya, serta segala fasilitas dan sarana prasarana," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam konferensi pers bersama Ketua Umum PB PBSI Fadil Imran dan Ketua tim Kasubdit Ciptakarya dari Kementerian PUPR, Zulfikar, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, fasilitas latihan baru itu adalah tindak lanjut dukungan pemerintah terhadap peta jalan PBSI hingga 2028 untuk jangkah pendek, menengah, dan panjang.

Dito mengungkapkan ada beberapa opsi pembangunan fasilitas tersebut, entah membangun yang baru atau membenahi yang lama. Opsi tersebut sedang dikaji bersama Kementerian PUPR.

Dito sendiri berharap fasilitas tersebut segera dibangun karena menjadi bagian dari persiapan menuju Olimpiade 2028.

Ketua Umum PB PBSI Fadil Imran berterima kasih kepada pemerintah karena membangunkan fasilitas baru itu.

"Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan pembinaan dan meningkatkan prestasi bulu tangkis kita," kata Fadil.

Baca juga: Tujuh wakil Indonesia siap berlaga dalam 16 besar Japan Open 2024

Fadil mengaku tak menyangka program jangka pendek yang dia sampaikan saat terpilih sebagai Ketua Umum PBSI periode 2024-2028 beberapa waktu lalu, langsung ditanggapi oleh pemerintah.

Ia menjelaskan, salah target jangka pendeknya adalah melengkapi sarana dan prasarana latihan bulu tangkis sebagai aspek kunci dalam meningkatkan prestasi.

"Di negara-negara maju yang mengalami peningkatan prestasi badminton yang luar biasa itu memang kalau kita lihat itu memang tidak terlepas dari sarana dan prasarana," imbuh Fadil.

Ia menyebutkan, salah satu aspek penting adalah menerapkan sport science karena pembinaan olahraga saat ini dilakukan dengan pendekatan kuantitas.

"Kami, PBSI, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Kemenpora sehingga 2025 ini bisa diwujudkan, setidaknya gedung sport science akan menjadi ruang yang secara kuantitatif aspek kebugaran, aspek teknik, aspek kesehatan atlet bisa terukur," ujar Fadil.

Fadil tidak mengungkapkan nilai anggaran untuk pembangunan fasilitas baru itu karena akan disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas nanti.

Baca juga: Anthony Ginting mundur dari Jepang Terbuka akibat cedera kaki

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024