Jakarta (ANTARA) -
Massa melempari seorang anggota DPR, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman saat berada di atas mobil komando pengunjuk rasa, di depan gedung wakil rakyat itu, Jakarta, Kamis siang.

Para pengunjuk rasa melempari politisi dari Partai Gerindra itu dengan berbagai benda seperti botol air mineral mulai pukul 12.55 WIB.

Seorang sumber menyebut, Habiburokhman awalnya hendak menyampaikan penjelasan ke pengunjuk rasa bahwa Rapat Paripurna Pengesahan Revisi Rancangan Undang-Undang Pilkada ditunda untuk menyerap aspirasi masyarakat.
 
Akhirnya karena massa terlalu banyak yang ingin dirinya untuk turun, Habiburokhman akhirnya mengalah dan turun dari mobil komando itu. 

Baca juga: MKMK tegaskan kawal putusan Mahkamah Konstitusi
Baca juga: Sejumlah komika ikut ramaikan unjuk rasa di depan gedung DPR


Politisi ini belum sempat menyampaikan pesannya kepada para pengunjuk rasa.

Saat Habiburokhman turun dan akan masuk kembali ke gedung DPR, massa masih menimpuki mereka dengan berbagai benda.
 
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal telah menjemput tiga anggota DPR RI untuk diajak menemui massa aksi penolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada di depan gerbang utama Gedung MPR/DPR/DPD RI itu.

Said Iqbal menjemput mereka sekitar pukul 12.30 WIB ke pos pengamanan kompleks parlemen karena tiga anggota DPR RI itu sebelumnya sempat hendak menemui massa aksi, tetapi batal karena situasi belum kondusif.

Baca juga: Aktivis hingga guru besar serahkan karangan bunga dukungan kepada MK
Baca juga: DPR akan ikuti putusan MK jika RUU Pilkada hingga 27 Agustus belum sah

Mereka yang hendak menemui massa aksi itu adalah Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, Ketua Badan Legislasi DPR RI Wihadi Wiyanto dan Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Achmad Baidowi.

Setelah dijemput, Said Iqbal bersama tiga legislator itu dikawal oleh aparat kepolisian untuk menemui massa aksi.

Massa aksi itu pun sudah menutup Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan kompleks parlemen.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024