Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama memberi penghargaan kepada 11 Penyuluh Agama Islam (PAI) dalam perhelatan PAI Award 2024 di Jakarta, atas dedikasi serta loyalitas mereka dalam memberikan layanan kepada umat.  

"Ini adalah bagian yang akan dicatat dalam sejarah, bagaimana peran-peran para PAI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.  

Wamenag mengatakan selain wujud apresiasi terhadap dedikasi dan loyalitas PAI, juga sebagai pengakuan atas peran vital mereka dalam memberi inovasi dan gagasan terkait kepenyuluhan agama Islam di Indonesia.   

Menurut dia, PAI Award bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga upaya bersama dalam mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas para penyuluh agama.  

Tantangan dakwah dan pembinaan umat yang semakin kompleks membuat penghargaan ini menjadi dorongan moral bagi para penyuluh untuk terus berkarya dan berinovasi.  

Sebelum ditetapkan sebagai 11 PAI terbaik, Kemenag melakukan seleksi dan penilaian terhadap 80 PAI berprestasi untuk masuk kedelapan kategori. Dari jumlah tersebut akhirnya 11 PAI dinobatkan sebagai yang terbaik.   

Adapun delapan kategori tersebut yakni peningkatan literasi Al Quran, pendampingan kelompok rentan, kesehatan masyarakat, pemberdayaan ekonomi umat, ketahanan hukum, pelestarian lingkungan, metode penyuluhan baru, penguatan moderasi beragama, dan pemengaruh di media sosial.

"Kepada para pemenang, kemenangan ini adalah kemenangan kita bersama dalam menjaga soliditas dan dedikasi para Penyuluh Agama Islam di seluruh Indonesia," kata Wamenag.

Ia menekankan penghargaan ini juga merupakan simbol dari gerak dan nafas yang sama di antara para penyuluh.  

"Penilaian yang dilakukan oleh para juri tentu tidak mudah, mengingat kualitas dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan semua peserta. Namun, pada akhirnya, pemenangnya adalah seluruh Penyuluh Agama Islam yang ada di Indonesia," kata Wamenag.  

Penghargaan ini juga menggarisbawahi pentingnya peran PAI dalam menjaga keberagaman, toleransi, dan moderasi beragama.

Menurut Wamenag, di tangan para penyuluh, pemahaman Islam yang rahmatan lil'alamin dapat terus dipertahankan dan disebarluaskan.

Ia kemudian berpesan kepada para penyuluh agar tidak pernah lelah menjadi orang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

"Setiap kebaikan yang kita lakukan ada cahaya yang menerangi jalan orang lain, dan ada keberkahan yang Insya Allah akan berbalik kepada diri kita semua, ketika dilakukan dengan penuh keikhlasan dan dedikasi yang tinggi," kata dia.

Baca juga: Penyuluh agama Islam diminta berperan aktif kampanye bahaya narkoba
Baca juga: Sebanyak 1.998 peserta akan ikuti MTQ Nasional ke-30 di Kaltim
Baca juga: Kemenag latih penyuluh dan penghulu deteksi dini konflik sosial

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024