... kemungkinan ancaman-ancaman teroris yang ditujukan pada kepetingan-kepentingan AS, Barat, dan Kenya... "

Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jumat, memperingatkan para warga Amerika jangan mengunjungi Kenya, setelah ancaman-ancaman teror yang meningkat dan aksi kekerasan baru-baru ini di sejumlah daerah negara itu.

Para warga AS harus mengevaluasi situasi keamanan pribadi mereka sebelum berkunjung, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, mengulangi kembali peringatan yang dikeluarkan Septemer lalu setelah satu serangan di satu pusat perbelanjaan di Nairobi yang menewaskan puluhan orang dan mencederai lima warga AS.

"Pemerintah AS tetap menerima informasi mengenai kemungkinan ancaman-ancaman teroris yang ditujukan pada kepetingan-kepentingan AS, Barat, dan Kenya di Kenya, termasuk di daerah Nairobi dan kota-kota pantai Mombasa dan Diani," kata peringatan itu.

Kenya dilanda sejumlah serangan sejak mengirim pasukan ke Somalia selatan pada 2011 untuk memerangi gerilyawan Shebab yang punya hubungan dengan Al Qaida-- terbanyak yang tewas dalam serangan oleh kelompok garis keras di pusat perbelanjaan Westgate Nairobi yang menewaskan 67 orang.

"Pada pertengahan tahun lalu ada sejumlah serangan yang melibatkan penembakan, granat atau bahan peledak lainnya di Kenya," kata Departemen Luar Negeri.

"Para warga AS di Kenya harus sangat waspada, terutama di tempat-pertemuan umum yang ramai seperti klub-klub,hotel-hotel,pusat-pusat perbelanjaan, restoran-restoran, stasiun-stasiun bus dan tempat-tempat ibadah."

Ulama terkemuka Abubaker Shariff Ahmed, pendukung kuat Al Qaeda dan almarhum pemimpinnya Osama bin Laden, Selasa ditembak mati di kota pelabuhan Kenya, Mombasa.

Menjelang pembunuhannya itu ia menuduh pasukan keamanan Kenya mencari untuk membunuh dia.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014