Jakarta (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) mengatakan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2024 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit 0,6 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan defisit 6 miliar dolar AS pada triwulan I-2024.
 
"Kinerja neraca pembayaran Indonesia pada triwulan II-2024 membaik dan mendukung ketahanan eksternal," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Kamis.
 
Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus serta defisit transaksi berjalan yang tetap terjaga.
 
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat tetap tinggi sebesar 140,2 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
 
NPI 2024 diprakirakan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1 persen sampai dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).
 
Erwin menuturkan transaksi berjalan mencatat defisit yang rendah. Pada triwulan II-2024, transaksi berjalan mencatat defisit 3,0 miliar dolar AS atau 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB), dibandingkan dengan defisit 2,4 miliar dolar AS atau 0,7 persen dari PDB pada triwulan I-2024.
 
Surplus neraca perdagangan barang meningkat, dikontribusikan oleh defisit neraca perdagangan migas yang menurun dan surplus neraca perdagangan nonmigas yang relatif stabil.
 
Ekspor nonmigas tumbuh positif didukung oleh perbaikan harga komoditas dan permintaan dari mitra dagang utama, sementara impor nonmigas relatif stabil dipengaruhi aktivitas ekonomi domestik yang terjaga.
 
Defisit neraca jasa meningkat dipengaruhi oleh defisit jasa perjalanan (travel) seiring pelaksanaan ibadah haji 2024.
 
Defisit neraca pendapatan primer juga lebih tinggi dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan bunga/kupon sesuai pola triwulanan.
 
Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024