PPLN Muscat-Oman akan mengevaluasi dan terus menyempurnakan pendataan WNI guna persiapan pemilu presiden dan wapres mendatangJakarta (ANTARA News) - Pelaksanaan pemilu legislatif di Kesultanan Oman berjalan lancar, kata M. Arifin Fungsi Sosbudpen KBRI Muscat-Oman kepada ANTARA News melalui surel, Sabtu.
Pelaksanaan Pemilu anggota DPR di Oman pada Jumat (4/4) waktu setempat yang dimulai pada pukul 08.00-16.00 berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Hal ini berkat dukungan pemerintah setempat yang mengijinkan TPS di luar KBRI dan pengamanan dari kepolisian setempat, kerja keras panitia dan peran serta masyarakat Indonesia. Ada 3 TPS yang dapat didatangi WNI, yaitu di Muscat, Salalah dan Sohar.
Pelaksanaan Pemilu tahun 2014 di Kesultanan Oman merupakan yang keempat kalinya, sebelumnya masing-masing dilaksanakan pada tahun 1999, 2004, dan 2009.
"Namun pelaksanaannya kali ini merupakan momen bersejarah karena untuk pertama kalinya PPLN Muscat-Oman menyelenggarakan Pemilu di wilayah akreditasi Kesultanan Oman. Sebelumnya dilakukan oleh PPLN Riyadh karena pada saat itu Kesultanan Oman merupakan negara rangkapan KBRI Riyadh," kata Arifin.
Sebelum pemungutan suara dimulai, pada pukul 08.00 Bapak Sukanto, Duta Besar RI Muscat dan Bapak Haposan Situmorang, Ketua PPLN Muscat-Oman menyampaikan sambutan singkatnya yang pada intinya mengajak segenap WNI untuk memanfaatkan hak suaranya dengan sebaik-baiknya.
Pemungutan suara dilaksanakan lebih awal dibanding di Indonesia yang bertepatan dengan hari libur di Oman sehingga diharapkan para pemilih yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dapat menyalurkan aspirasinya sehingga diperoleh jumlah suara yang maksimal.
Meskipun begitu, surat suara yang terkumpul sampai penutupan pemungutan suara tercatat 869. Jumlah tersebut masih jauh bila dibandingkan DPT yang ditetapkan (6.589) walaupun Panitia Pemilihan Luar Negeri Muscat-Oman sudah mengumumkan pelaksanaan pemilu melalui berbagai sarana, seperti surat kabar setempat, i-bulk sms, dan surel.
Ketidakhadiran para WNI ke TPS disebabkan beragam alasan, antara lain banyak WNI yang tidak bisa dihubungi atau tidak diketahui keberadaannya lagi--kemungkinan disebabkan pindah dari wilayah akreditasi, adanya keengganan atau larangan dari majikan (khusus bagi pemilih berstatus PLRT) untuk dikontak/mengontak langsung dengan pihak luar.
Selain itu Kesultanan Oman sebagai salah satu tujuan penempatan TKI, memiliki karakteristik mobilitas WNI yang dinamis sesuai dengan masa kontrak kerja dengan pihak di mana mereka bekerja.
"Mengacu pada kondisi ini, PPLN Muscat-Oman akan mengevaluasi dan terus menyempurnakan pendataan WNI guna persiapan pemilu presiden dan wapres mendatang," pungkasnya.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014