Jakarta (ANTARA) - Platform pembuatan video AI, D-ID, menjadi perusahaan terbaru yang meluncurkan alat untuk menerjemahkan video ke dalam bahasa lain menggunakan teknologi kecerdasan artifisial (AI).

Namun, dalam kasus ini, D-ID juga mengkloning suara pembicara dan mengubah gerakan bibir mereka agar sesuai dengan kata-kata yang diterjemahkan sebagai bagian dari proses pengeditan AI.

Dikutip dari TechCrunch, Rabu (21/8) waktu setempat, dengan diluncurkannya teknologi AI Video Translate, yang saat ini ditawarkan kepada pelanggan D-ID secara gratis, para kreator dapat secara otomatis menerjemahkan video ke bahasa lain untuk membantu memperluas jangkauan mereka.

Baca juga: DeepL Pro siap hadir di Indonesia akhir Desember 2023

Secara total, saat ini tersedia 30 bahasa, termasuk Arab, Mandarin, Jepang, Hindi, Spanyol, dan Prancis. Langganan D-ID dimulai dari 56 dolar AS (Rp872 ribu) per tahun untuk paket termurah dan jumlah kredit terkecil untuk digunakan pada fitur AI, lalu naik hingga 1.293 dolar AS (Rp20 juta) per tahun sebelum beralih ke harga untuk perusahaan.

Teknologi video AI baru ini dapat membantu pelanggan menghemat biaya lokalisasi saat memperluas kampanye mereka ke audiens global di bidang seperti pemasaran, hiburan, dan media sosial. Teknologi ini akan bersaing dengan solusi lain untuk dubbing dan video AI.

Selama bertahun-tahun, teknologi dubbing telah memudahkan penonton video untuk mendengarkan audio dalam bahasa mereka sendiri, tetapi seringkali tidak dapat diakses oleh kreator yang lebih kecil.

Baca juga: WhatsApp kembangkan fitur penerjemah bisa mudahkan obrolan beda bahasa

Hal ini mulai berubah seiring dengan peningkatan akses terhadap teknologi. Misalnya, YouTube merilis fitur audio multi-bahasa yang dirancang untuk membantu kreatornya terhubung dengan audiens yang lebih luas dengan menerjemahkan video mereka ke dalam bahasa lain.

Kreator terkenal MrBeast (Jimmy Donaldson) adalah salah satu yang pertama mengadopsi teknologi ini, yang telah ia gunakan untuk menghadirkan beberapa video populernya dalam 11 bahasa tambahan.

Dengan AI, kemampuan untuk membuat, menerjemahkan, atau mengkloning suara juga semakin berkembang. Microsoft tahun ini mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan AI untuk menerjemahkan dan melakukan dubbing pada video YouTube, dan lainnya, saat ditonton.

Baca juga: Spotify siapkan fitur penerjemahan suara untuk podcast

Pada bulan Juli, platform kreator Vimeo meluncurkan alat untuk menerjemahkan audio dan caption serta melakukannya dengan meniru suara pembicara menggunakan teknologi AI.

Banyak perusahaan juga menawarkan alat kloning suara atau penerjemahan AI (atau terkadang keduanya), termasuk dari Descript, ElevenLabs, Speechify, Veed, Camb.ai, Captions.ai, dan Akool, serta alat yang memungkinkan pengguna membuat video menggunakan avatar AI yang dapat berbicara puluhan bahasa, seperti dari HeyGen, Deepbrain AI, dan lainnya.

Perpustakaan AI untuk dubbing dan sinkronisasi bibir, seperti Wav2lip, juga telah memudahkan startup untuk membangun alat semacam ini sambil menawarkan kepada kreator bahwa mereka membuatnya lebih mudah, dan mungkin lebih terjangkau, untuk menggunakan teknologi AI.

Baca juga: Reddit mungkinkan pengguna terjemahkan unggahan ke delapan bahasa

D-ID mengatakan bahwa teknologi Penerjemahan Video barunya akan tersedia melalui D-ID Studio dan API-nya. Uji coba selama satu bulan ditawarkan dan demo lebih lanjut tersedia di situs webnya.

Perusahaan mengatakan video dapat berdurasi antara 10 detik hingga 5 menit, dan ukuran file harus di bawah 2GB. Fitur ini hanya berfungsi dengan satu orang dalam bingkai dan, untuk hasil terbaik, orang tersebut harus menghadap ke kamera dengan wajah terlihat setiap saat.

Baca juga: Aplikasi DeepL kini hadir dalam Bahasa Indonesia
 

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024