Jakarta (ANTARA) -
Sejumlah berita humaniora pada Rabu (21/8) yang mendapat banyak perhatian pembaca dan masih menarik untuk disimak pagi ini, mulai dari sidang pertama Pansus Angket Haji hingga ratusan orang utan yang siap dilepasliarkan.
 
Selain itu, ada pula warta tentang jalur pendakian Gunung Guntur di Kabupaten Garut ditutup serta operasional sejumlah perusahaan dihentikan karena hasilkan polusi udara.

Berita-berita tersebut dapat kembali disimak dalam ringkasan berikut.
 
   
Anggota Panitia Khusus Angket Penyelenggaraan Haji 2024 (Pansus Angket Haji) Saleh Partaonan Daulay menyoroti masalah persetujuan alokasi kuota haji sebanyak 241 ribu, di saat kuota tambahan belum dimuat dalam MoU dengan pihak Arab Saudi.
 
Saleh menjelaskan saat persetujuan itu dilakukan tepatnya pada 27 November 2023, jumlah kuota haji yang pasti didapatkan Indonesia adalah sebanyak 221.000, namun alokasi kuota yang ditentukan oleh Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 241.000 jamaah dengan 20.000 di antaranya adalah kuota tambahan, namun belum dimuat dalam MoU dengan pihak Arab Saudi.

 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menghentikan kegiatan operasional 11 perusahaan yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) karena terkait dengan kegiatan atau usaha yang menyebabkan polusi udara.
 
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, Dirjen Penegakan Hukum (Gakuum) KLHK sekaligus Ketua Tim Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek Rasio Ridho Sani mengatakan pihaknya konsisten melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas udara di wilayah Jabodetabek, termasuk lewat upaya penegakan hukum.

 
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menutup sementara jalur pendakian Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibat adanya kebakaran lahan hutan yang khawatir bisa membahayakan keselamatan pendaki.
 
"Sementara ini kita tutup pendakian," kata Polisi Hutan Muda BBKSDA Jabar Agung Firmansyah saat operasi pemadaman kebakaran lahan hutan di Garut, Rabu.
   
Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan tim untuk memetakan wilayah yang berpotensi terdampak bencana gempa bumi dan tsunami zona megathrust di Pulau Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).
 
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan tim yang diberangkatkan terdiri dari personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos terpilih dan bersama dengan tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG).
   
Ketua Pengurus Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite mengatakan 300 lebih orang utan yang saat ini sedang dalam masa perawatan menunggu pelepasliaran.
 
"Saat ini, lebih dari 300 orang utan masih menunggu untuk dilepasliarkan, dan upaya ini memerlukan kerja sama yang erat dari semua pihak," katanya saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Rabu.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024