"Ketua Umum PKS, dan partai apa lagi ya? PSI, PPP, yang mohon maaf saya tidak sebut namanya daripada salah,"
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia tak menyebut nama Ahmad Syaikhu selaku Presiden PKS dan Mardiono selaku Plt Ketum PPP saat memberikan sambutan terhadap para ketum partai politik di acara Penutupan Munas XI Partai Golkar.

Padahal sebelumnya dia menyebut secara lengkap nama-nama ketum partai politik lainnya mulai dari Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

"Ketua Umum PKS, dan partai apa lagi ya? PSI, PPP, yang mohon maaf saya tidak sebut namanya daripada salah," kata Bahlil di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu.

Ungkapan Bahlil itu pun disambut tawa oleh para peserta munas yang hadir. Sedangkan Syaikhu dan Mardiono tersenyum dan tertawa kecil saat mendengar sambutan Bahlil tersebut.

Adapun para ketum parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) hadir dalam munas partai berlambang pohon beringin itu, kecuali Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Selain itu, Presiden Joko Widodo pun tampak hadir sebagai tamu undangan utama. Orang nomor satu di Republik Indonesia itu hadir dengan mengenakan kemeja berwarna kuning.

Saat menyambut para ketum parpol lainnya selain Syaikhu dan Mardiono, Bahlil pun melontarkan candaan terhadap mereka. Salah satunya terhadap Ketua Umum Partai Nasdem yang disebut pandai berorasi karena mempelajarinya dari Partai Golkar.

Sebelumnya, Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, menyetujui Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2024-2029 setelah berbagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat 1 dan tingkat 2 menyampaikan dukungannya.

Bahlil sebelumnya telah disepakati untuk menjadi calon tunggal ketua umum atau ketua formatur. Dia pun sebelumnya telah lolos pendaftaran dan menyisihkan Ridwan Hisjam yang tidak lolos karena tak memenuhi persyaratan.
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024