Jakarta (ANTARA) -
Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini telah menjadi perhatian di berbagai negara karena penyebaran penularan yang meluas. Penanganan dan pengobatan monkeypox menjadi hal penting untuk mencegah dan membatasi penyebaran virus ini.

Virus monkeypox ini berasal dari hewan, terutama ditemukan pada hewan monyet. Namun, tidak menutup kemungkinan berasal dari hewan lain seperti tikus, anjing, tupai, dan hewan liar lainnya.

Penularannya sangat mudah terjadi yakni kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi virus monkeypox. Cara penularan dapat terjadi melalui gigitan hewan, konsumsi daging hewan terinfeksi virus, menyentuh cairan tubuh (air liur atau darah), berada di dekat pasien, dan menggunakan barang yang digunakan pasien.
 
Untuk saat ini belum adanya pengobatan dan perawatan spesifik yang menjadi kunci utama dalam menangani penyakit monkeypox ini. Lalu, bagaimana proses penanganan dan pengobatan monkeypox dilakukan? Berikut ini penjelasannya.
 

Pengobatan dan penanganan monkeypox
 
Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat 3 upaya untuk mengatasi virus monkeypox yaitu terapeutik, surveilans, dan vaksinasi.
 
Dalam pengobatan, terapeutik yakni memberikan terapi simtomatik dan memenuhi logistik antivirus cacar monyet dalam terapi tersebut. Akan tetapi, tidak semua penderita monkeypox atau cacar monyet perlu menerima antivirus ini.

Baca juga: Apa itu Monkeypox? Kenali gejala dan ciri-ciri cacar monyet
 
Selain itu, pasien mesti mengikuti anjuran tim medis kesehatan. Penyembuhan gejala monkeypox bisa hilang sendiri selama dua hingga empat minggu dengan rutin minum air putih, makan secara teratur, dan istirahat yang cukup.
 
Dalam proses penyembuhan, pasien perlu melakukan isolasi mandiri seraya menjaga kesehatan mental dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan dan selalu didukung oleh orang terdekat.
 
Selama masih terdapat ruam-ruam pada kulit, pasien dianjurkan untuk tidak menggaruknya dan rutin membersihkan tangan saat kontak langsung dengan lesi. Jaga kulit agar selalu kering dan terbuka, serta bersihkan ruam dengan antiseptik.
 
Obat yang dapat dipakai bagi pengidap monkeypox untuk meredakan gejala terdapat dua jenis, yakni Antiviral Spesifik-Tecovirimat (belum tersedia secara luas) dan Antiviral spesifik NIOCH-14.
 
Telah dibuktikan bahwa vaksinasi yang dipakai dalam program pemberantasan cacar (smallpox) juga memberikan pengobatan terhadap pengidap monkeypox atau cacar monyet.

Hingga saat ini, berbagai negara telah menerima vaksin ACAM-200 dan MVA-BN yang ditujukan untuk pasien yang dinyatakan positif terpapar virus monkeypox.
 
Selain pengobatan, pencegahan merupakan cara penting dari mengatasi virus monkeypox. Pemberian edukasi tentang cara-cara pencegahan penularan virus sangat penting untuk diketahui.

Kemudian, menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang mungkin menjadi inang virus monkeypox, menjaga kebersihan diri, dan melakukan konsultasi serta perawatan medis jika mengalami gejala monkeypox.

Baca juga: Monkeypox, bagaimana cara penularannya? Simak penjelasannya
Baca juga: Apakah monkeypox ada di Indonesia?

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024