Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Rabu melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dalam kunjungan kerjanya ke negara Asia Tenggara itu.

Dalam pertemuan di Phnom Penh itu, Retno menyampaikan salam hormat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kepala pemerintahan Kamboja yang menjabat sejak Agustus 2023 tersebut.

“Saya juga menyampaikan bahwa peringatan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun ini merupakan momentum yang baik untuk semakin memperkuat kemitraan kedua negara,” ucap Retno, sebagaimana pernyataan Kemlu RI yang diterima di Jakarta.

Menlu RI kemudian menjelaskan kepada PM Kamboja garis besar hasil-hasil pertemuan Komisi Gabungan untuk Kerja Sama Bilateral (JCBC) RI-Kamboja kelima dalam kunjungan kehormatannya.

Pertemuan JCBC kelima di Phnom Penh bersama Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Sok Chenda Sophea tersebut digelar menyusul pertemuan keempat yang dilakukan di Jakarta pada 2018 lalu.

Kepada PM Hun Manet, Retno mengatakan bahwa dialog JCBC ke-5 membahas sejumlah isu yang di antaranya mengenai masalah penguatan kerja sama di bidang pertahanan, pemberantasan kejahatan lintas batas, kerja sama perdagangan dan investasi, serta kerja sama ketahanan pangan.

Selain itu, delegasi Indonesia dan Kamboja turut membahas isu politik, kerja sama sosial-budaya dan pariwisata, serta isu kawasan dan global, khususnya masalah konflik di Myanmar dan Palestina.

“Terakhir, saya menekankan kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan kedua negara,” ucap dia.

Setelah merampungkan agenda JCBC ke-5 dan kunjungan kehormatan kepada PM Hun Manet, Retno menyatakan bahwa ia akan terbang ke Beijing, China, pada Kamis (22/8) untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Baca juga: Menlu Retno bahas kerja sama RI-Kamboja dalam pertemuan JCBC ke-5
Baca juga: Bank Dunia setujui investasi besar keamanan air di Kamboja


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024