Kami berharap ke depan menjadi desa binaan Universitas Bengkulu untuk desa wisata konservasi penyu.
Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu berencana menginisiasi Desa Pekik Nyaring, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dibangun menjadi desa binaan konservasi penyu.
 
"Kami berharap ke depan menjadi desa binaan Universitas Bengkulu untuk desa wisata konservasi penyu. Ini sudah kami sampaikan sama pimpinan," kata Ketua Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset LPPM Universitas Bengkulu untuk konservasi penyu Dr Yar Johan, di Bengkulu, Rabu.
 
Sebenarnya, kata Yar Johan, Kelompok Pelestari Penyu Alun Utara di Desa Pekik Nyaring sudah lama menjadi tempat penelitian, pengabdian masyarakat dan praktik kerja lapangannya dari para mahasiswa Universitas Bengkulu.
 
Kemudian, lokasi tersebut tidak jauh dari Kampus Universitas Bengkulu, menurut dia, jaraknya hanya sekitar beberapa kilometer saja sehingga memudahkan kampus berperan untuk meningkatkan kualitas dari desa baik dari sisi konservasi yang dikembangkan maupun sisi wisatanya.
 
Hal lain yang menjadi daya tarik ketika dikembangkan menjadi desa wisata konservasi, ujar Yar Johan, yaitu Provinsi Bengkulu yang memiliki 6 dari 8 jenis penyu.
 
"Jadi, tamu kampus, wisatawan, pengunjung bisa menyaksikan langsung bagaimana penangkaran penyu yang merupakan satwa langka dilindungi, bisa ikut kegiatan penangkaran maupun pelepasan penyu kembali ke laut, ini menjadi daya tarik wisata," kata dia lagi.
 
Ketika dikembangkan menjadi desa wisata, kata dia, pengunjung akan meningkat, yang artinya kesempatan untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya kesadaran konservasi terhadap satwa yang terancam punah tersebut juga semakin meningkat.
 
"Nantinya pelestari penyu di sini bisa menawarkan keluarga adopsi penyu, mereka bisa mengadopsi penyu mulai dari upaya pengumpulan telur, penangkaran dan pembesaran, dan kemudian keluarga adopsi ini nantinya bisa terlibat merasakan melepaskan langsung penyu adopsi mereka kembali ke laut," kata Yar Johan.
 
Guru besar lingkungan Universitas Bengkulu Prof Agustin Zarkani menyatakan wisata konservasi bisa menjadi nilai jual dan karakter wisata khas dari provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu ke depannya.
 
"Ini bisa dijadikan branding Bengkulu, Bengkulu itu wisata budaya dan juga wisata konservasi (melihat potensi konservasi Bengkulu yang begitu besar)," kata dia pula.
Baca juga: Konservasi penyu di Paloh jadi tujuan wisata edukasi
Baca juga: FIKKIA Unair gandeng BSTF ciptakan inovasi konservasi penyu

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024