Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Harian II Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Wilayah Aceh, Iskandar, menyebut masyarakat Aceh terbuka dengan perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), sehingga siap menyambut tamu selama PON.
Ia membeberkan, masyarakat Aceh akan berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik, sehingga ingin melayani maksimal semua kebutuhan para atlet, ofisial, wisatawan, dan tamu undangan yang ingin menonton pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan selama multievent olahraga tersebut berlangsung mulai 8-20 September mendatang.
"Masyarakat Aceh terbuka dengan perbedaan dan para tamu juga sudah mengerti bahwa Aceh juga sudah menjadi provinsi yang maju, jadi kami siap untuk menyambut semua tamu dan ingin menjadi tuan rumah yang baik," kata Iskandar dalam diskusi daring yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut dia membeberkan, terkait aturan syariat Islam yang mewajibkan penggunaan hijab atau kerudung juga sudah tuntas dibahas.
"Kami menjamin bahwa Aceh menjadi tempat bagi semua kalangan dan warga negara. Bagi kami, perbedaan agama bukan hal baru dan kami tidak menjadikannya sebagai sekat," ujar dia.
Iskandar menambahkan, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan masyarakat adat Aceh, guna memastikan bahwa semua elemen siap menyambut baik seluruh tamu yang datang.
Sementara itu, pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 bertema "Dengan Semangat Bersatu Kita Juara, Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024".
Jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak total 67, dengan pembagian 33 dipertandingkan di Aceh dan 34 di Sumatera Utara.
Baca juga: Polda Aceh kerahkan 10.085 personel gabungan untuk pengamanan PON XXI
Baca juga: Ketua Panwasrah PON XXI sebut persiapan maksimal terus dilakukan
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024