Jakarta (ANTARA News) - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) segera mengumumkan calon presiden RI pilihan kaum buruh pada peringatan hari buruh se-dunia 1 Mei 2014.
"Kami akan mengumumkan calon presiden RI yang didukung penuh oleh anggota kami sebanyak 1,4 juta buruh dan guru anggota KSPI seluruh Indonesia," kata Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Jumat.
Pengumuman itu sekaligus dilakukan menjelang peringatan hari pendidikan nasional 2 Mei 2014.
KSPI memastikan kriteria presiden RI yang akan dipilih buruh, antara lain harus mampu membangkitkan ekonomi Indonesia dan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri yang bebas dari tekanan dan dominasi asing.
"Kita butuh pemimpin yang tegas, berani, dan nasionalis. Dalam bidang ketenagakerjaan, misalnya, mendorong kenaikan upah setara dengan negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia, serta berani menghapus sistem kerja alih daya (outsourcing)," katanya.
Said memastikan calon presiden RI tersebut juga harus pro kebijakan rakyat melalui dukungannya terhadap kebijakan perumahan murah untuk rakyat, kesehatan gratis, pendidikan hingga perguruan tinggi yang terjangkau, serta penyediaan transportasi publik yang memadai.
Said menambahkan pada dasarnya ketika periode orde lama aturan perundangan terkait buruh relatif berpihak pada kaum pekerja.
Namun, sayangnya pada masa orde baru kaum buruh cenderung dipisahkan dari kegiatan politik praktis sehingga sulit bagi buruh untuk ikut andil dalam pembuatan kebijakan yang mendukung kesejahteraannya.
"Kaum buruh disibukkan dengan persoalan di pabrik. Oleh karena itu, kini tidak ada pilihan bagi buruh untuk terjun ke dunia politik sebagai strategi perjuangan baru. Selama ini menggunakan cara perundingan dan aksi ternyata belum memberikan hasil yang maksimal," kata Said.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014