Telkom menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata industri yaitu sekitar 6-7 persen
Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp9,9 triliun yang dialokasikan dari laba bersih tahun 2013 sebesar Rp14,2 triliun.
"Dividen tersebut senilai Rp102,3 per lembar saham atau 4,5 persen dari harga saham senilai Rp2.260 per 3 April 2014," kata Direktur Utama Telkom Arif Yahya, usai RUPS Telkom, di Jakarta, Selasa.
Menurut Arif Yahya, pada tahun 2013 perusahaan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp82,9 triliun, meningkat sebesar 7,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Saat yang bersamaan perseroan mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,5 persen menjadi Rp14,2 triliun.
Dibanding pencapaian tahun sebelumnya, laba bersih sebelum bunga pajak depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tumbuh 8,6 persen menjadi sebesar Rp43,6 triliun.
Arif menjelaskan performansi finansial Telkom dihasilkan melalui pusat-pusat pertumbuhan bisnis yakni pelanggan broadband yang tumbuh 45,4 persen menjadi 27,8 juta pelanggan.
Sedangkan pelanggan seluler tumbuh 5,1 persen menjadi 131,5 juta pelanggan.
"Peningkatan kinerja tersebut dipicu perluasan penetrasi infrastruktur broadband melalui program Indonesia Digital Network (IDN)," ujar Arif.
Double digit 2014
Melihat rekam jejak pencapaian kinerja dalam dua tahun sebelumnya, ia mengutarakan Telkom optimistis akan prospek usaha tahun 2014.
"Kami akan tetap fokus mengalokasikan belanja modal dan sumber daya untuk mendukung bisnis seluler dengan target mempertahankan perumbuhan double digit, perluasan infrastruktur broadband dalam program IDN 2015, serta memperkokoh posisi di pasar global melalui ekspansi internasional," ujarnya.
Pada tahun 2013, anak usaha seluler Telkomsel mencatat pendapatan sebesar Rp60 triliun, EBITDA Rp33,9 triliun, dan laba bersih Rp17,3 triliun.
"Di tahun 2014, Telkomsel ditargetkan mencapai target pertumbuhan triple digit growth," ujar Arif.
Tahun 2014, Telkom memperluas infrastruktur broadband dengan membangun jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) demi mewujudkan 75.000 km serat optik, penyediaan 10 juta true broadband acces.
Sementara itu, program ekspansi layanan ke 10 negara akan terus dilanjutkan, sementara saat ini sudah mencapai tujuh negara yaitu Hongkong, Timor Leste, Australia, Malaysia, Myanmar, dan Amerika Serikat.
"Untuk mewujudkan seluruh rencana ekspansi tersebut, Telkom mengalokasikan belanja modal (capex) tahun 2014 sebesar Rp20 triliun-Rp23 triliun. Telkom juga menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata industri yaitu sekitar 6-7 persen," Arif.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014