Pengangkatan Komisaris Perseroan tersebut berlaku aktif, setelah yang bersangkutan lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit & proper test) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Raya Indonesia atau Bank Raya (AGRO) dan para pemegang saham menyepakati penunjukan komisaris baru lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2024.
Usulan yang disetujui tersebut, di antaranya berupa penunjukan Nyi Mas Dewi Ratih Kamiliah sebagai Komisaris Perseroan serta perubahan nomenklatur direktur.
"Pengangkatan Komisaris Perseroan tersebut berlaku aktif, setelah yang bersangkutan lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit & proper test) Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.
Dengan disetujuinya Perubahan Susunan Pengurus Perseroan, maka keseluruhan susunan Pengurus Bank Raya adalah sebagai berikut:
Susunan Dewan Komisaris: Komisaris Utama Muhamad Sidik Heruwibowo, Komisaris Independen Johanes Kuntjoro Adi S, dan Retno Wahyuni Wijayanti, Komisaris Nyi Mas Dewi Ratih Kamiliah.
Susunan Direksi: Direktur Utama Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Keuangan Rustarti Suri Pertiwi, Direktur Digital dan Operasional Lukman Hakim, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Danar Widyantoro, dan Direktur Bisnis Kicky Andrie Davetra.
Selain itu, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas rencana untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan (shares buyback), termasuk pengalihan Saham Hasil Buyback yang disimpan sebagai Saham Treasury (Treasury Stock) serta perubahan pada susunan Pengurus Perseroan.
"Bank Raya telah mencatatkan pertumbuhan yang baik pada Semester Pertama Tahun 2024, dan berada pada posisi yang semakin kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang bernilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Hasil persetujuan agenda RUPSLB ini tentunya akan semakin mendukung langkah kami menuju pertumbuhan berkualitas,” ujar Bagus.
Hasil RUPSLB 2024 tersebut menyetujui pembelian kembali saham Perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan jumlah seluruh buyback sebesar-besarnya Rp20 miliar.
RUPSLB juga menyetujui pengalihan saham hasil dari pembelian kembali saham tersebut, sesuai yang diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 29/2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
Bagus menilai, inisiatif pembelian kembali saham ini merupakan bukti optimisme Manajemen Bank Raya bahwa kinerja dan prospek kinerja Perusahaan ke depan akan terus membaik, seiring implementasi strategi untuk pertumbuhan yang lebih cepat serta berkelanjutan.
"Dengan kinerja yang terus meningkat tersebut, Manajemen Bank Raya percaya bahwa share buyback adalah suatu langkah yang positif, dimana pengalihan saham hasil buyback akan semakin meningkatkan engagement dan ownership Pekerja dan/atau Management, serta secara langsung merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap kinerja para Pekerja dan/atau Manajemen Bank Raya. Upaya tersebut dilakukan agar seluruh jajaran dapat berkontribusi lebih optimal terhadap pencapaian target Perseroan,” ujar Bagus pula.
Baca juga: Laba Bank Raya melonjak 115,9 persen jadi Rp20 miliar semester I 2024
Baca juga: Bank Raya optimalkan QRIS Bisnis di 23 kota beri akses segmen mikro
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024