Jakarta (ANTARA News) - Bisnis asuransi di Indonesia mulai bangkit seiring dengan bermunculannya pemain asing pada bisnis ini dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi. "Dengan membaiknya bisnis asuransi itu, maka Bank NISP mulai menggencarkan produk bancassurance bekerjasama dengan tiga perusahaan asuransi swasta yakni PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianze Life Indonesia dan PT Great Eastern Life Indonesia," kata Direktur Bank NISP, Muliadi Hardja, kepada pers di Jakarta, Kamis. Menurut dia, bisnis asuransi di Indonesia bergerak positif karena masyarakat sudah mulai melihat pentingnya asuransi itu, meski saat ini pertumbuhannya masih rendah hanya sekitar empat persen dari jumlah penduduk di Indonesia. "Kami berharap dengan adanya program `bancassurance` ini, masyarakat punya alternatif menabung sekaligus memperoleh asuransi demi proteksi keuangan jangka panjang," katanya. Ia mengatakan, Bank NISP berusaha menggencarkan produk bancassurance dengan menambah variasi produk maupun cara distribusi melalui program "Bancassurance Month". "Kerjasama Bank NISP dengan ketiga perusahaan Asuransi itu dalam upaya memperluas jenis layanan tersebut untuk kepentingan nasabah sekaligus meningkatkan fee based," katanya. Dalam menjalani program bancassurance, menurut dia, produk perseroan antara lain " Rawat Inap" bekerjasama dengan PT Asuransi AIU Indonesia, Maksima bekerjasama dengan PT Great Eastern Life Indonesia dan PENA dengan PT Asuransi Allianz Life Indonesia, serta Entrepreneur dengan Great Eastern Life Indonesia. "Kami optimis upaya ini akan dapat meningkatkan fee based income perseroan, ujarnya. Bancassurance, menurut dia, merupakan suatu industri baru yang berhasil memberikan pendapatan fee based bagi berbagai bank di negara maju, khususnya Eropa. Dengan melihat potensi pasar di Indonesia yang cukup besar, NISP berharap kampanya bancassurance ini selain memberi nilai tambah nasabah juga meningkatkan fee base, kata Muliadi Hardja. Muliadi mengatakan, Bank NISP saat ini memiliki aset sebesar Rp20,8 triliun yang mendapat dukungan penuh dari OCBC Bank, sebagai pemegang saham pengendali sebesar 72,29 persen. Bank NISP baru-baru ini menerima "Straight Through Processing Award 2006" dari The Bank of New York atas prestasi sebagai bank yang melakukan pemrosesan transfer valas dengan tingkat akurasi yang tinggi, katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006