Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) M. Abdul Ghani menyatakan perbaikan dari sisi agronomi merupakan kunci untuk mewujudkan target swasembada gula pada 2028.

“Ketika kita ingin meningkatkan produksi gula nasional, pertama adalah perbaikan di sisi agronomi,” katanya dalam Launching Program Penguatan Tebu Rakyat di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Pemerintah Indonesia menargetkan secara nasional swasembada gula untuk kebutuhan konsumsi akan tercapai pada 2028.

Melalui target tersebut, PTPN sendiri menargetkan produksi gula bisa mencapai 8 ton per hektar tahun ini dari sebelumnya hanya 5 ton per hektar.

Abdul menuturkan target-target tersebut dapat tercapai apabila terdapat perbaikan dari sisi agronomi termasuk melalui adanya sinergi dan kolaborasi yang mendukung terutama kepada petani.

Baca juga: Pabrik Gula SGN giling 4,1 juta ton tebu hingga Juli 2024

Pemerintah harus membantu dalam memimpin dan menjaga agar harga gula produksi petani tidak jatuh bahkan seharusnya terdapat langkah pengendalian impor gula.

“Jadi impor gula harus dikontrol betul jangan sampai harga gula impor tuh di bawah harga produksi petani,” ujarnya.

Menurut dia, apabila petani sudah mampu memproduksi 8 ton gula per hektar maka Indonesia akan mampu bersaing dengan gula impor.

Terlebih, Pulau Jawa mampu menghasilkan gula mencapai 15 ton per hektar pada 110 tahun lalu hingga akhirnya mampu menjadikan Indonesia eksportir gula kedua di dunia.

“Kalau kita lihat karakter industri gula di Indonesia mirip dengan India Kenapa sekarang India menjadi eksportir terbesar padahal luasannya juga seperti kita kecil-kecil,” katanya.

Baca juga: PTPN III berkomitmen capai swasembada gula konsumsi pada 2028

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024