Jakarta (ANTARA) - Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengkolaborasikan pelatih dalam dan luar negeri untuk memacu daya saing global.

"Kita sedang menjajaki untuk membina lomba debat internasional di tingkat perguruan tinggi, dengan kolaborasi pelatih nasional dan internasional. Ini upaya mempercepat supaya ada nuansa atau berbagi ilmu dalam ekosistem pengalaman anak-anak yang lebih luas," kata Kepala Puspresnas Maria Veronica Irene Herdjiono dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, dalam proses pembinaan talenta agar dapat berdaya saing di tingkat internasional, maka Indonesia harus bisa membuka diri.

"Kita tidak boleh ragu untuk mencoba bagaimana pelatih-pelatih dari luar bisa juga melatih anak-anak kita," ucapnya.

Baca juga: Kemendikbud kembangkan talenta nasional berkelanjutan lewat SIMT

Menurut dia, dengan sistem informasi manajemen talenta yang terus diperbarui sejak tahun 2023, saat ini sudah terdata 174 ribu data bibit talenta, termasuk di bidang vokasi, dan sebagian besar sudah dikirimkan untuk berkompetisi hingga tingkat internasional.

"Manajemen Talenta Nasional (MTN) pada tahun 2024 ini kita mengirimkan ke 18 ajang internasional, baik seni budaya maupun sains, olimpiade fisika, kimia, biologi, matematika, debat Bahasa Inggris dari jenjang SMA sampai perguruan tinggi kita mengirimkan hingga ke tingkat internasional," ujar dia.

Ia menegaskan, Puspresnas terus mengupayakan keberlanjutan dari pengembangan talenta agar dapat bersaing di tingkat global.

"Kita menangani semuanya karena yang ditangani adalah peserta didik. Kita terus mengupayakan keberlanjutan dari pengembangan talenta, sehingga Puspresnas menangani semua, mulai dari riset inovasi atau sains, seni budaya, hingga olahraga," tuturnya.

Baca juga: UPJ-Puspresnas gelar Kompetisi Jembatan Indonesia diikuti 12 kampus

Ia berharap ke depan manajemen talenta terus berkelanjutan dengan komitmen yang sama dari seluruh pemangku kepentingan.

Sementara itu, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami mengatakan, manajemen talenta nasional didasarkan pada satu pemikiran penting bahwa Indonesia sebagai negara bahari memiliki kekayaan yang sangat melimpah.

"Konteks manajemen talenta nasional ini meletakkan posisi Indonesia yang memiliki kekayaan sangat melimpah sehingga harus diolah dengan baik oleh orang-orang terpelajar dari berbagai disiplin ilmu dan keahlian," ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini manajemen talenta nasional fokus di tiga bidang yakni seni budaya, olahraga, serta sains, teknologi, riset, dan inovasi.

Baca juga: Kemendikbudristek: 64.000 prestasi anak Indonesia terdata dalam SIMT

"Ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang bertalenta, berdaya saing, dan dikenal di tingkat global," ucap Amich.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024