Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melantik 33 siswa Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta menjadi dokter cilik se-wilayah Kecamatan Tanah Abang untuk menjadi penggerak kesehatan di lingkungan sekolah.

"Pelantikan ini dihadiri perwakilan siswa dari 33 SD negeri dan swasta di Kecamatan Tanah Abang," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Chaidir di Gedung Graha Mental Spiritual, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.

Secara teknis, kata dia, setelah dilantik mereka akan bertugas sebagai penggerak dan motivator kepada teman-temannya di lingkungan sekolah.
Chaidir menyebutkan, dokter cilik ini nantinya berperan menyampaikan pesan kesehatan kepada teman-temannya di lingkungan sekolah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Chaidir mengapresiasi kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari anak nasional. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan pernah menjadi bagian dari dokter kecil sekitar tahun 1978.

Baca juga: Cakupan jaminan kesehatan di Jakpus di atas 98 persen

Lalu, Chaidir mengenang tentang materi pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk melakukan penanganan bila terjadi kecelakaan atau ada teman yang mengalami pingsan saat upacara.

"Pesan saya agar para dokter kecil benar-benar serius mengikuti apa yang dibimbing oleh tutor tentang edukasi kesehatan yang tepat kepada sarana di lingkungan sekolah. Terutama tentang PHBS," ujar Chaidir.

Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang,
Ovi Norfiana mengatakan, pada kegiatan pelantikan ini dihadiri sebanyak lima orang perwakilan dari setiap sekolah.

Pelantikan ini merupakan rangkaian lanjutan dari proses pelatihan dan pembinaan yang telah dilakukan jajarannya sejak tiga bulan lalu.

"Keseluruhannya ada 825 siswa. Tapi hari ini dihadiri lima perwakilan dari setiap sekolah dan total 165 dokter cilik dikukuhkan secara simbolis," kata Ovi.

Baca juga: Jakpus luncurkan program PMT di Kecamatan Sawah Besar
Ovi menjelaskan, selama masa pelatihan dan pembinaan itu mereka diedukasi berbagai materi secara bertahap.

Materi yang diberikan di antaranya terkait PHBS, cara mengukur tinggi dan berat badan untuk menghitung kandungan gizi (anthropometri), pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan kesehatan reproduksi.

Secara teknis, setelah dilantik mereka akan bertugas sebagai penggerak dan motivator kepada teman-temannya di lingkungan sekolah. Kemudian mereka juga diharapkan bisa menjadi penggerak dan pembawa pesan kesehatan ke keluarga dan lingkungan sekitar.

"Mereka merupakan kader perpanjangan tangan Puskesmas yang membawa pesan kesehatan. Karena kalau kami yang harus menjangkau hingga ribuan siswa pasti sulit," kata Ovi.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024