Jakarta (ANTARA) - Pengoptimalan fasilitas mobilitas global kepada diaspora Indonesia berpotensi menambah pemasukan negara hingga sebesar 96 miliar dolar AS (Rp1,48 kuadriliun), demikian menurut Ketua lembaga Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA) Steven Marcelino.

“Kebijakan mobilitas berorientasi global seperti kewarganegaraan luar negeri (overseas citizenship) – bukan kewarganegaraan ganda – visa diaspora, dan golden visa, dapat meningkatkan potensi pendapatan negara sebesar 96 miliar dolar AS selama lima tahun ke depan,” kata Marcelino di Jakarta, Rabu.

Di sela-sela agenda 2024 Global General Assembly yang diselenggarakan oleh GIPA, ia menyatakan bahwa angka tersebut merupakan kesimpulan yang didapat berdasarkan penelitian bersama oleh GIPA dan lembaga Henley & Partners.

Potensi tersebut menunjukkan pentingnya peran diaspora Indonesia dalam memajukan ekonomi Indonesia di saat pemerintah saat ini menargetkan pertumbuhan hingga 8 persen setiap tahunnya demi mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Terlebih, potensi pemasukan tersebut adalah setara dengan 0,4 persen pertumbuhan PDB Indonesia setiap tahunnya, kata dia.

Untuk itu, Marcelino mendorong Kementerian Luar Negeri RI serta kementerian dan lembaga pemerintah lain untuk mengoptimalkan fasilitas visa maupun izin tinggal dan kerja bagi diaspora Indonesia yang kembali ke Tanah Air.

Pasalnya, pihaknya mendengar sejumlah masukan dari diaspora Indonesia profesional di luar negeri, khususnya yang bekerja di sektor kesehatan dan sektor strategis lain, yang mengaku bahwa mereka kesulitan mengajukan perizinan yang diperlukan menjelang kembali ke RI.

Ketua GIPA meminta pemerintah menyediakan, salah satunya, layanan pengajuan visa dan izin-izin yang sepenuhnya daring untuk membantu diaspora Indonesia mengajukan izin tersebut sebelum pulang ke Indonesia.

“Hal tersebut akan menjadi terobosan untuk diaspora profesional Indonesia serta badan multinasional yang beroperasi dan yang berharap bisa berperan lebih di Indonesia,” kata Marcelino.

Kemudahan administrasi akan menarik semakin banyak diaspora kembali dan membaktikan keahliannya di RI. Dengan demikian, keuntungan yang didapat dari fasilitas daring akan berkali-kali lipat dari investasi pemerintah untuk membina fasilitas itu, kata dia.

Baca juga: Menlu sebut peran diaspora penting sebagai agen perubahan nasional
Baca juga: Menyederhanakan regulasi, mengoptimalkan diaspora
Baca juga: Sandiaga: Pengusaha diaspora ujung tombak promosi parekraf Indonesia


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024