Program ini tidak hanya bicara soal konsumsi, tapi juga proses rantai produksi yang dapat menggerakkan UMKM. Maka dari itu, program ini diperkirakan mampu menghasilkan multiplier effect secara ekonomi hingga lebih dari enam kali lipat akibat keterkai
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR Puteri Anetta Komarudin menyambut baik Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena dapat memberdayakan pelaku UMKM.
"Program ini tidak hanya bicara soal konsumsi, tapi juga proses rantai produksi yang dapat menggerakkan UMKM. Maka dari itu, program ini diperkirakan mampu menghasilkan multiplier effect secara ekonomi hingga lebih dari enam kali lipat akibat keterkaitan tersebut,” kata Puteri dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Puteri menyoroti peran UMKM dalam program MBG. Menurut dia, keterlibatan UMKM dalam program tersebut sangatlah dibutuhkan.
Sebab, program MBG nantinya dapat menjadi motor untuk menggerakkan UMKM, tidak hanya pada sektor katering, tapi juga UMKM di sektor pertanian hingga peternakan untuk memenuhi pasokan beras hingga lauk pauk.
Ia mengatakan pasokan untuk para UMKM yang terlibat bisa dipenuhi dari Badan Usaha Milik Desa, maupun koperasi di desa.
“Dalam hal ini, pasokannya bisa dipenuhi dari Badan Usaha Milik Desa, maupun koperasi di desa," ujarnya.
Menurutnya, program itu menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan gizi anak, sebagaimana termuat dalam RAPBN 2025 yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Pidato Pengantar RAPBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8).
Puteri menilai program MBG juga diperkirakan mampu membantu menghapus kelaparan akut dan kronis, serta meningkatkan rata-rata pertumbuhan berat sebesar 0,37 kg per tahun dan tinggi sebesar 0,54 cm per tahun.
“Peningkatan gizi ini sangatlah penting untuk mencetak generasi yang cerdas, sehat, terampil, dan berdaya saing,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menuturkan, program MBG memiliki manfaat dalam meningkatkan tingkat partisipasi anak pada sekolah dan pesantren hingga mencapai 10 persen.
Ia menegaskan, bahwa program seperti ini memang sudah teruji dan sudah diterapkan di sejumlah negara lain di dunia.
“Maka tidak heran, program seperti ini juga sudah diterapkan pada 76 negara di dunia,” tambah Puteri.
Ia mengakui, bahwa pihaknya di DPR akan terus melakukan pembahasan dan pendalaman bersama pemerintah, terutama dari segi pengalokasian anggaran, tahapan pelaksanaan, hingga tata kelola pelaksanaannya.
“Kami terus melakukan pembahasan, supaya nantinya program ini bisa berjalan dengan baik, maksimal, dan tepat sasaran. Oleh karena itu, kami mendorong pemerintah untuk terus melakukan penyempurnaan terkait program ini," imbuh Puteri.
Sebelumnya, pada Pidato Pengantar RAPBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8) Presiden Jokowi menyebut bahwa Program MBG akan diarahkan untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi masyarakat kecil.
“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah,” ucap Jokowi.
Jokowi juga menegaskan program tersebut, nantinya akan dilakukan melalui proses yang bertahap, selaras dengan kesiapan teknis serta kelembagaan dan tata kelola yang akuntabel.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis jangkau 82,9 juta penerima
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis dimulai 2 Januari 2025
Baca juga: Anggota DPR ingatkan pentingnya akurasi data soal makan bergizi gratis
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024