Perlu disiapkan generasi Emas 2045 yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi
Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar Expo Kursus dan Pelatihan yang menghadirkan 36 lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dengan harapan dapat berkontribusi memberikan keterampilan pada generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Kepala Bidang Pauddikmas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur Jajang Sutisna di Cianjur Rabu, mengatakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024, pihaknya menggelar kegiatan tersebut karena dunia kerja saat ini tidak hanya melihat akademis, namun keahlian dan keterampilan.

"Keberadaan LKP dapat mendongkrak generasi yang terampil di berbagai bidang, saat ini dari 80 LKP yang ada tercatat baru 36 LKP yang ikut serta dalam pameran, dengan harapan LKP sekarang menjadi alternatif utama untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan," katanya.

Dia menjelaskan dunia usaha dan industri tidak lagi berfokus pada nilai akademis untuk mempertimbangkan penerimaan tenaga kerja baru namun mulai beralih pada penilaian keterampilan dan kemampuan yang dimiliki calon karyawan.

"Keberadaan LKP diharapkan dapat mencetak pekerja siap pakai atau pelaku usaha yang memiliki daya saing tinggi, sehingga siap berkarya dalam berbagai bidang," katanya.

Baca juga: OJK berikan penyuluhan terkait pinjol ilegal di Cianjur

Baca juga: Pemkab Cianjur gencarkan perbaikan jalan menuju objek wisata pantai


Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nahdiana mengatakan tahun 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi di mana 70 persen-nya dalam usia produktif.

Ketika bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial, seperti kemiskinan, kesehatan, pengangguran dan tingkat kriminal yang tinggi.

"Perlu disiapkan generasi Emas 2045 yang berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi," katanya.

Pihaknya menyiapkan skema sistem layanan multientry yang memungkinkan peserta didik secara fleksibel beralih ke layanan pendidikan vokasi formal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan disertai Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari dunia kerja yang perlu dikembangkan.

"Ini menjadi pintu besar bagi kursus dan pelatihan untuk bergerak adaptif melalui skema baru yang terkoneksi baik dengan pendidikan formal, dunia usaha, industri, dan dunia kerja," katanya.

Kursus dan pelatihan, tambah dia, identik dengan fleksibilitas sehingga pemerintah dapat bergerak maju sebagai suplemen penting dalam menyiapkan generasi Emas 2045.

Baca juga: Pemkab Cianjur bangun sarana prasarana penunjang obyek wisata selatan

Baca juga: Pemkab Cianjur bangun embung di kawasan Pasar Ciranjang tahun depan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024