Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pimpinan pemuda lintas iman mengunjungi Vatikan, yang menandai dimulainya kampanye Dokumen Abu Dhabi tentang persaudaraan manusia yang ditandatangani Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed At-Tayyeb dan Paus Fransiskus pada 4 Februari 2019.
Mereka yang mengunjungi Vatikan berasal dari Organisasi Pemuda Katolik, PP Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, serta organisasi pemuda lintas agama lainnya.
"Rencana kunjungan ini kemudian direstui dan didukung oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Bunyamin," kata Ketua GP Ansor Addin Jauharuddin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungan itu rombongan didampingi oleh AM Putut Prabantoro dan Mayong Suryo Laksono dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Hadir pula dalam rombongan tersebut Rm Fadjar Tedjo Soekarno Pr yang berasal dari Keuskupan Malang serta mitra GP Ansor.
Baca juga: Tokoh lintas agama serukan implementasi Dokumen Abu Dhabi
Addin mengatakan seluruh pemuda yang terlibat sepakat bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal yang bersejarah.
Kedatangan mereka dilandasi kesadaran bahwa pemuda Indonesia bergandengan tangan untuk mewujudkan perdamaian di Indonesia dan kemudian ditindaklanjuti ke dunia.
"Ini simbol yang harus terus dirawat dan ditumbuhkembangkan di setiap nafas kehidupan oleh setiap insan," kata Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma.
Sementara itu Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla mengungkapkan upaya menegakkan keadilan seiring dengan upaya membangun kesejahteraan sosial. Dua hal ini juga sangat dibutuhkan oleh dunia global yang penuh gejolak, konflik sosial, dan kemiskinan.
Baca juga: Majelis Hukama Muslimin tekankan pentingnya bahasa kemanusiaan
"Generasi muda di dunia terlibat berpikir dan bekerja untuk menata semesta, menegakkan keadilan, itu semua membangun kemakmuran itu sesama," kata Dzulfikar.
Setelah ke Vatikan, rencananya kunjungan akan dilanjutkan untuk menemui Imam Besar Al-Azhar,Syekh Ahmed At-Tayyeb di Mesir. Tak hanya itu rombongan ini juga akan mengunjungi tokoh-tokoh agama dunia dan penerima Nobel Perdamaian.
Terkait dengan itu, mereka akan mengajak tokoh-tokoh muda lintas agama sedunia bisa menjadi jembatan dan penggerak solidaritas kemanusiaan dan perdamaian global.
Baca juga: Grand Syekh: Perbedaan agama adalah misi kasih sayang terhadap manusia
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024