Jakarta (ANTARA) - Mangkunegaran meluncurkan aplikasi digital terbaru, dirancang untuk mempermudah masyarakat mengakses berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh kerajaan, serta sebagai bagian upaya memperbarui dan mengadaptasi elemen-elemen budaya tradisional agar tetap relevan di era modern.

"Pemanfaatan teknologi digital ini bertujuan untuk mempercepat, mempermudah, dan membuat budaya lebih terjangkau, sehingga dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat," kata K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X dalam rilis pers yang diterima, Rabu.

K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X menjelaskan bahwa peluncuran aplikasi ini sejalan dengan konsep terbaru Mangkunegaran, yaitu "Culture Future".

Baca juga: 107 karya foto dipamerkan di Pura Mangkunegaran

Konsep ini menekankan pentingnya kebudayaan sebagai pijakan kuat dalam perjalanan menuju masa depan. Menurut dia, kebudayaan tidak hanya merupakan bagian dari masa lalu, tetapi juga dasar kokoh untuk berinovasi dan melompat lebih jauh di masa depan.

Sejak zaman Mangkunegaran IV, Mangkunegaran dikenal dengan komitmen terhadap inovasi dan modernisasi.

Mangkunegaran IV memulai berbagai proyek, termasuk pembangunan industri dan penggunaan bahan baja. Mangkunegaran juga mendukung proyek Colomadu dan Tasikmadu, serta memimpin proyek pembangunan di utara Solo Balapan.

Baca juga: Pameran foto "KUNOKINI" digelar di Pura Mangkunegaran 

Pengaruh positif Mangkunegaran berlanjut di masa Mangkunegaran VII, yang mengembangkan sisi selatan Solo Balapan, memperkenalkan desain arsitektur oleh Thomas Karsten, dan memajukan teknologi dengan sistem listrik modern.

Pada tahun 1937, Mangkunegaran VII juga menjadi pelopor percobaan radio streaming Tari Srimpi Sari Tunggal yang disiarkan pada pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard di Belanda.

Dengan memanfaatkan teknologi digital, Mangkunegaran bertujuan untuk mempercepat, mempermudah, dan memperluas aksesibilitas budaya tradisional.

Baca juga: Pura Mangkunegaran Solo ingin berikan dampak positif bagi masyarakat

Oleh Karena itu, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X mengatakan aplikasi ini tidak hanya menyediakan informasi tentang kegiatan dan acara, tetapi juga berfungsi sebagai "laboratorium budaya" yang menghubungkan akar budaya tradisi dengan solusi untuk permasalahan masa kini.

Dia juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem digital yang terintegrasi.

“Aplikasi ini adalah langkah awal dari upaya besar untuk membuat gerakan yang lebih berdampak signifikan bagi masyarakat sekitar. Kunci dari pergerakan ini adalah sinergi, integrasi, dan landasan kebudayaan sebagai fondasi utama untuk masa depan,” ujarnya.

Baca juga: Pura Mangkunegaran akan libatkan UMKM selenggarakan bulan batik

Melalui aplikasi ini, Mangkunegaran membuka jalan untuk "future beyond physical space", memungkinkan masyarakat terhubung dengan budaya dan acara tanpa batasan lokasi fisik.

Langkah ini mencerminkan komitmen Mangkunegaran untuk terus memperbarui dan mengembangkan cara-cara inovatif dalam memanfaatkan warisan budaya demi kepentingan masyarakat luas.

Baca juga: Festival musik hingga kuliner meriahkan Adeging Pura Mangkunegaran

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024