Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Aceh mencanangkan gerakan menanam kelapa untuk mewujudkan kembali provinsi itu sebagai produsen terbesar kelapa di Indonesia.

"Kita mencoba membangkitkan kembali semangat masyarakat menanam kelapa sehingga Aceh di masa mendatang bisa mewujudkan kembali sebagai daerah penghasil kelapa terbesar di Tanah Air," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Aceh Besar, Kamis.

Dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Aceh Dermawan di Kecamatan Krueng Raya, Aceh Besar, gubernur mengharapkan semangat menanam kembali kelapa agar mencuat ke seluruh daerah di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Zaini Abdullah menjelaskan beberapa alasan yang mendorong pemerintah melalui Dinas Perkebunan Aceh menggelorakan kembali semangat menanam kelapa, antara lain untuk mensukseskan gerakan penghijauan.

Gerakan menanam kelapa penting, selain pelestarian lingkungan juga membuat suasana lebih sejuk dan bersih.

Kemudian sebagai penguatan ekonomi mengingat pohon kelapa tidak hanya menghasilkan buah, tapi juga seluruh bagian pohon ini bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

Sebagai contoh, kata dia, batang kelapa bisa dijadikan sebagai bahan bangunan dengan tingkat kekuatan sangat kokoh. Daunnya yang bisa dijadikan sebagai atap rumah.

"Bisa dikatakan tidak ada bagian dari pohon kelapa yang tidak bisa dimanfaatkan manusia. Semuanya bisa menghaslkan uang. Selanjutnya buah kelapa juga menyediakan kebutuhan makanan dan gizi masyarakat," kata Zaini Abdullah.

Kementerian Pertanian RI menyebutkan Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas arealnya mencapai 3,79 juta hektare atau 31,2 persen dari total areal kelapa di dunia.

Sementara Aceh menyumbang lahan kelapa seluas 107.394 hektare dari total luasan areal kelapa Indonesia tersebut, dengan produksinya 62.992 ton. Sebagian besar perkebunan kelapa di Aceh merupakan perkebunan rakyat.

Diperkirakan sekitar 160 ribu kepala keluarga yang terlibat dalam pengelolaan perkebunan kelapa di provinsi berpenduduk 5 juta jiwa tersebut.

Selama ini juga pengelolaan perkebunan kelapa di Aceh masih menggunakan pola tradisional, sehingga produksinya masih rendah.


Pewarta: Azhari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014