Bondowoso (ANTARA) - Bea Cukai Jember meninjau lokasi rencana pengembangan kawasan berikat holtikultura pisang cavendish berorientasi ekspor di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Selasa (13/08). Pengembangan ini dikelola oleh PT Nusantara Segar Abadi sejak penanaman perdana pisang cavendish pada 29 Januari 2022 lalu.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Jember, Sardiyanto mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pengembangan hortikultura dengan prospek bagus di pasaran ekspor. Besarnya pangsa ekspor buah-buahan menjadikan pisang cavendish dikenal sebagai komoditas favorit dan digadang-gadang menjadi primadona ekspor. Bahkan saat ini, pisang dari Indonesia telah mampu bersaing dan telah menembus pasar erkspor dengan tujuan ke Jepang, Korea, China dan Middle East.

“Ke depan kami mengupayakan terbentuknya skema kawasan berikat holtikultura, yang diharapkan mampu menjadi pemicu pemberdayaan petani dan pengembangan agraria, utamanya buah lokal. Tujuannya agar meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global dan penguatan industri dalam negeri," ungkapnya.

Perwakilan PT Nusantara Segar Abadi, Dafit menjelaskan bahwa kemitraan perkebunan pisang ini telah berkembang baik sejak dimulai tahun 2022. Saat ini terdapat 25 petani yang tergabung dengan total luas area 11 hektar dari yang sebelumnya hanya 1,8 hektar. Hasil panen juga jelas sudah meningkat, dengan menghasilkan 60 ton pisang cavendish dalam satu musim.

“Saat ini hasil produksi pisang cavendish di Bondowoso hanya memenuhi 40% total kebutuhan pasar domestik di wilayah Jawa Timur. Dengan adanya upaya ini, semoga produksi pisang cavendish dapat semakin berkembang,” ungkapnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024