Jakarta (ANTARA) - Analis kripto Reku Fahmi Almuttaqin menyebut, resiliensi ekonomi AS yang berdampak positif terhadap sektor bisnis, tidak memiliki dampak signifikan terhadap pasar kripto.

Bahkan dampak dinamika perekonomian AS saat ini terhadap pasar kripto cenderung tidak terlalu positif.

"Hal ini dikarenakan fokus persepsi investor terhadap imbas dari situasi yang ada, yaitu potensi penundaan penurunan suku bunga The Fed. Sementara ekonomi AS yang masih resilien mungkin berdampak positif terhadap sektor bisnis di negara tersebut seperti potensi meningkatnya penjualan, dampak langsungnya terhadap pasar crypto tidak terlalu signifikan,” kata Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) terbaru untuk bulan Juli menunjukkan tren inflasi yang terus mereda, dengan harga konsumen naik hanya 2,9 persen selama 12 bulan terakhir yang merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Maret 2021.

Secara bulanan, harga juga naik tipis sebesar 0,2 persen. Sektor hunian dan transportasi menjadi pendorong utama kenaikan tersebut, dengan biaya hunian menyumbang hampir 90 persen dari kenaikan inflasi bulanan.

Inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik 3,2 persen (year-on-year/yoy).

Inflasi yang relatif berhasil ditekan tersebut diiringi dengan meningkatnya penjualan ritel di bulan Juli sebesar 1,0 persen yang merefleksikan kekuatan konsumsi domestik sebagai salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya rilis data tersebut, Fahmi menilai meskipun perkembangan tren inflasi CPI yang cukup baik turut memperkuat ekspektasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September nanti, tren penjualan ritel yang meningkat selama bulan Juli menandakan ekonomi AS yang masih cukup resilien.

Terlebih dengan data tenaga kerja yang menunjukkan berkurangnya tingkat pengangguran dengan menurunnya klaim tunjangan pengangguran baru.

Resiliensi ekonomi AS di tengah situasi suku bunga tinggi yang ada saat ini, yang sekaligus membantah kekhawatiran terhadap potensi resesi yang sempat berkembang beberapa waktu yang lalu tersebut, membuat urgensi melonggarkan kebijakan ekonomi menjadi berkurang.

Kendati demikian, pasar saham AS terapresiasi imbas situasi tersebut.

Ia menjelaskan, beragamnya prospek ekonomi dalam dua bulan ke depan membuat pasar kripto berada pada ketidakpastian yang meningkat.

Namun, tren penurunan inflasi yang terlihat semakin stabil dengan prospek pertumbuhan ekonomi AS yang masih terjaga, dapat berpotensi membuat kebijakan ekonomi yang lebih longgar berlangsung secara progresif dan mungkin akan bertahan cukup lama.

"Perubahan kebijakan tersebut, menurut hemat kami, masih berpotensi untuk mulai diberlakukan di sisa tahun ini,” kata Fahmi.

Di tengah dinamika yang ada, strategi akumulasi secara bertahap dan pengelolaan portofolio secara lebih aktif menjadi sebagian opsi yang menarik untuk diperhatikan para investor.

“Volatilitas pasar kripto yang relatif lebih terukur saat ini, dengan potensi terjadinya siklus bullish yang lebih besar pasca perubahan kebijakan suku bunga The Fed, membuat potensi return dari pengelolaan portofolio secara aktif menjadi lebih tinggi," jelasnya.

Di situasi seperti ini juga, lanjut Fahmi, banyak aset kripto potensial dengan peluncuran peningkatan teknologi dan fitur produk menarik yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir, yang belum terlalu banyak diketahui oleh investor secara luas.

Strategi akumulasi dapat dilakukan dengan mudah apabila investor memantau pergerakan harga saat membeli suatu aset kripto agar dapat menilai level harga dan potensi keuntungannya.

Saat ini investor tidak perlu menghitung manual pergerakan harga saat membeli suatu aset. Sebab, di Reku telah tersedia fitur Portfolio Analysis yang meliputi harga rata-rata pembelian aset, potensi laba/rugi (unrealized profit/loss), hingga kalender laba/rugi secara historis serta alokasi keseluruhan investasi.

"Dengan demikian pemantauan terhadap pergerakan nilai aset dapat dengan mudah dilakukan secara otomatis sehingga memudahkan investor membuat keputusan investasi yang lebih bijak,” ucap Fahmi.

Baca juga: Bersiap dengan aturan baru pajak kripto
Baca juga: Bappebti nilai Indonesia punya prospek salah satu pusat kripto dunia
Baca juga: Laporan Bybit Ungkap Reli Harga Bitcoin dapat Berlanjut: Perspektif dari BlockScholes


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024