Ke depan kita gencarkan lomba-lomba barista ini hingga ke tingkat provinsi
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 57 peserta mengikuti lomba meracik kopi yang diadakan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Rabu.
Kegiatan dibuka Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho dan dihadiri Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta Sri Haryati.
Pembukaan lomba ditandai dengan penuangan air ke dalam cangkir oleh Sri Haryati.
Kepala PPKD Jakarta Timur, Teguh Hendarwan mengatakan dari 57 peserta yang ikut kompetisi ini, empat di antaranya adalah penyandang kebutuhan khusus (disabilitas) dan enam warga binaan Lapas Narkoba Cipinang.
"Sisanya, masyarakat umum dari wilayah Jabodetabek dan Bangka Belitung. Pesertanya kebanyakan alumni dari PPKD yang ada di Jakarta," ujarnya.
Menurutnya, kompetisi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas Barista Indonesia, Padepokan Kopi, Barista Dagelan, dan Ruang Ngopi Pagi. Mereka juga menjadi tim juri dalam kompetisi tersebut
Para pemenang kompetisi akan mendapatkan piala, sertifikat dan uang pembinaan, serta goody bag dari sponsor.
"Untuk juara I mendapat uang pembinaan Rp3 juta, juara II dapat Rp2 juta dan juara III dapat Rp1 juta," jelas Teguh.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta mengapresiasi perlombaan barista yang diinisiasi oleh Disnakertransgi DKI Jakarta dan PPKD Jakarta Timur.
"Kami berharap para barista ini bisa menciptakan kreativitas di bidang perkopian, apalagi Jakarta nanti akan menjadi kota global," kata Sri.
Dia melihat antusiasme anak-anak muda yang mengikuti lomba meracik kopi itu sangat luar biasa.
"Ke depan kita gencarkan lomba-lomba barista ini hingga ke tingkat provinsi. Selain mereka bisa bekerja di restoran atau kafe, mereka juga bisa membuka usahanya sendiri," ujarnya.
Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho berharap dengan adanya perlombaan barista ini, bisa menambah wirausahawan di bidang kopi dan mengurangi angka pengangguran di DKI Jakarta.
"Kegiatan ini kita tingkatkan lagi menjadi Jakarta Open, sehingga banyak peserta dari beberapa daerah dapat mengikutinya," kata Hari.
Sementara itu, salah seorang warga binaan Afif Andri Irianto (30) yang menjadi peserta mengaku pernah mengikuti pelatihan Barista di PPKD Jakarta Timur selama 20 hari pada Juli lalu.
Dia juga ikuti uji kompetisi saat pelatihan kerja hingga mendapatkan sertifikat dari PPKD Jakarta Timur dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Ini pengalaman yang sangat berharga bagi orang seperti kami. Diberikan pelatihan kerja dan dapat sertifikat, sekarang ikut lomba bergengsi," tuturnya.
Dia mengatakan ilmu yang didapat dari PPKD Jakarta Timur sangat bermanfaat dan bisa dijadikan bekal untuk membuka usaha saat menghirup udara bebas pada September nanti.
"Saya berencana buka usaha kedai kopi, setelah bebas nanti," kata Afif.
Baca juga: Kepulauan Seribu gelar bazar UMKM untuk promosikan produk masyarakat
Baca juga: RK diharapkan dukung UMKM kopi lokal
Baca juga: DKI diminta jalin kerja sama sediakan tempat jualan UMKM
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024