Atas nama Pemprov Sumsel saya mengucapkan selamat atas selesainya pembangunan Jembatan Sako yang dibangun di Kabupaten OKU
Baturaja (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Selatan Elen Setiadi mendukung langkah strategis yang dilakukan PT Semen Baturaja (SMBR) dalam upaya memenuhi pasokan semen di Indonesia dengan membangun Jembatan Sako milik perusahaan plat merah tersebut.

"Atas nama Pemprov Sumsel saya mengucapkan selamat atas selesainya pembangunan Jembatan Sako yang dibangun di Kabupaten OKU," kata Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi saat meresmikan Jembatan Sako milik SMBR di Baturaja, Kabupaten OKU, Rabu.

Peresmian Jembatan Sako ini ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi didampingi Pj Bupati OKU M Iqbal Alisyahbana dan Dewan Komisaris serta Direksi SMBR.

Elen mengatakan, jembatan yang memiliki panjang 60 meter ini menjadi akses menuju Tambang-3 (T-3) milik Semen Baturaja.

Tambang ini memiliki cadangan bahan baku semen yang diperkirakan dapat memasok kebutuhan hingga 60 tahun ke depan.

"Peresmian ini menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku untuk produksi semen di masa mendatang," katanya.

Ia berharap, dengan diresmikannya jembatan ini dapat memperluas aksesibilitas di Kabupaten OKU sehingga aktivitas sosial dapat berjalan lancar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah sekitar.

"Besar harapan kami dengan adanya pembangunan jembatan ini dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat di Kabupaten OKU," harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Elen pun melakukan penanaman bibit pohon Kaliandra Merah (Caliandra Calothyrsus) sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan di SMBR sekaligus bagian dari upaya pihak perusahaan dalam mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan biomassa dari tanaman kaliandra merah sebagai bahan bakar alternatif.

Sementara, Direktur Utama SMBR Suherman Yahya menjelaskan bahwa T-3 merupakan aset strategis bagi Semen Baturaja yang kini didukung dengan adanya Jembatan Sako.

Dia menjelaskan, progres administrasi penetapan areal kerja di KLHK telah mencapai 85 persen dan telah terbitnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi pada Agustus 2023 dengan luas area IUP seluas 1.552,54 hektare.

"Kami optimistis tambang ini akan menjadi sumber daya penting untuk mendukung keberlanjutan produksi," tegasnya.

Selain itu, kata dia, perusahaan pun berkomitmen untuk terus mencari solusi inovatif yang ramah lingkungan salah satunya melalui penggunaan Energi Terbarukan (EBT).

"Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar adalah salah satu upaya dalam mengurangi emisi karbon. Kami optimistis langkah ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060,” katanya.

Suherman mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengidentifikasi potensi biomassa sebesar 46.844,56 ton yang dihasilkan dari total 54,429 vegetasi, termasuk tumbuhan kaliandra merah yang memiliki kalori berkisar 4.100-4.200 kilokalori (kkal) yang direncanakan akan dikelola menjadi bahan bakar alternatif subsitusi batubara atau EBT.

“Hingga saat ini, Semen Baturaja telah memiliki 972 tanaman kaliandra merah, dengan target hingga akhir tahun nanti sebanyak 1.500 batang tertanam dengan potensi perhitungan dapat menyerap hingga 75,93 ton CO₂. Ini menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap pengurangan emisi karbon," ungkap Suherman.

Baca juga: Semen Baturaja bagikan dividen Rp24,31 miliar untuk tahun buku 2023
Baca juga: RUPSLB Semen Baturaja angkat Suherman Yahya jadi Dirut

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024