Penyebab tergerusnya jalan karena curah hujan yang cukup tinggi dua hari belakangan ini
Pekanbaru, (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Riau memberlakukan buka tutup jalan akibat amblasnya Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di Kilometer 106 di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Direktur Ditlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Rabu, mengatakan buka tutup jalan dilakukan karena hanya satu kendaraan roda dua yang bisa lewat.

Menurutnya hal itu terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan sehingga menyebabkan jalan amblas, pada Selasa (20/8).

"Penyebab tergerusnya jalan karena curah hujan yang cukup tinggi dua hari belakangan ini. Semula bisa digunakan 3/4 jalan, sekarang hanya setengah jalan," katanya.

Baca juga: Polresta Padang turunkan Tim Urai atasi macet jalan lintas Sumatra

Terkait hal ini, dikatakan Kombes Taufiq, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor. Selain itu juga akan segera melaksanakan rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk pelaksanaan perbaikan jalan tersebut.

Akibat amblasnya jalan, antrean kendaraan yang akan melewati jalan tersebut pun mengular. Pasalnya jalan lintas tersebut merupakan lalu lintas kebutuhan pokok dari Sumbar ke Riau.

"Antrean kendaraan dari arah Sumbar menuju Riau kurang lebih 1 Km, sedangkan dari arah Riau menuju Sumbar kurang lebih 500 meter," katanya.

Selain buka tutup arus lalu lintas, juga dilakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi antrean kendaraan di lokasi tersebut. Masyarakat yang melintas dialihkan ke jalur alternatif melewati Kabupaten Kuantan Singingi.

"Masyarakat diminta menggunakan jalur altenatif lain. Dari sumbar melewati Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung ke Kuansing, Riau dan dari Riau lewat jalur Lipat Kain, Kampar lewat Kuansing sampai Sumbar," jelasnya.

Baca juga: Wagub: Jalan amblas lintas Padang-Pekanbaru segera bisa dilewati motor
Baca juga: Jalan penghubung Padang-Bukiittinggi tertimbun longsor

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024