Pasukan keamanan Irak berhasil menggagalkan upaya anggota kelompok Daash masuk markas tentara."

Baghdad (ANTARA News) - Pasukan keamanan Irak menewaskan lebih dari 40 pemberontak pada Kamis dalam bentrokan di kota barat daya Baghdad, kata pernyataan kementerian dalam negeri.

Baku tembak di kota Yusifiyah itu juga menewaskan satu perwira tentara, kata pernyataan itu, dengan menambahkan bahwa dua senapan mesin berat, 15 senapan dan lima peluncur granat disita, bersama dengan peralatan lain, lapor AFP.

"Pasukan keamanan Irak berhasil menggagalkan upaya anggota kelompok Daash masuk markas tentara," kata pernyataan itu, merujuk pada singkatan bahasa Arab kelompok kuat Negara Islam Irak dan Laut Tengah Timur.

"Pasukan keamanan menewaskan lebih dari 40 penyerang dan serangan itu mengakibatkan kematian salah satu petugas kami ketika ia menghadapi kelompok tersebut," katanya.

Bentrokan di Yusifiyah itu terjadi setelah beberapa hari pertempuran di daerah Zoba dan Zaidan di barat Baghdad, yang memicu kekhawatiran bahwa pejuang, yang berbulan-bulan menguasai kota Fallujah, dapat membuka kubu baru untuk mencapai ibukota.

Seorang pembom jibaku meledakan bom bawaannya di pintu masuk pusat pembibitan tentara di Irak utara pada Rabu, menewaskan enam calon tentara sebagai korban terkini peningkatan pertumpahan darah setahun.

Serangan pagi itu di pusat penerimaan di Riyadh, kota bependuduk sebagian besar suku Sunni di propinsi Kirkuk, yang dihuni berbagai suku, mencederai 14 orang calon tentara, kata Mayjen Mohammed Khalaf Dulaimi.

Dr Mohammed Juburi di rumah sakit utama di Haijah di dekat tempat itu memastikan jumlah korban tersebut.

Serangan itu terjadi di tengah-tengah peningkatan kekerasan, yang terburuk di Irak sejak perang kejam aliran, yang menewaskan puluhan ribu orang pada 2008, dengan hanya bebrapa pekan menjelang pemilihan anggota parlemen.

Kerusuhan itu terutama disebabkan oleh kemarahan di kalangan suku kecil Sunni, yang menyatakan diperlakukan buruk oleh pemerintah pimpinan Syiah dan pasukan keamanan, dan akibat perang saudara di negara tetangga, Suriah.

Lebih dari 2.200 orang tewas pada tahun ini.

Sementara itu, kampanye pemilihan umum, yang dijadwalkan berlangsung pada 30 April, dimulai pada Selasa dengan Perdana Menteri Irak Nuri Maliki mencalonkan diri untuk masa bakti ketiga, sementara pemerintahannya berjibaku melawan kekerasan, yang telah berlanagsung beberapa tahun.


Penerjemah: Boyke Soekapdjo

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014