Kegiatan pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang transportasi dan logistik perkotaan yang memiliki peranan penting dalam mendukung efisiensi dan efektivitas distribusi barang di kota-kota besar Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bekerja sama dengan Supply Chain Indonesia menyelenggarakan pelatihan bagi aparatur kota di bidang peningkatan kompetensi transportasi perkotaan.
 
"Kegiatan pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang transportasi dan logistik perkotaan yang memiliki peranan penting dalam mendukung efisiensi dan efektivitas distribusi barang di kota-kota besar Indonesia," kata Pelaksana Harian (Plh) Dekan FTUI, Mahmud Sudibandriyo di Jakarta, Rabu.
 
Menurut Mahmud umumnya pengetahuan dan kesadaran  aparatur kota  di Indonesia masih belum memadai untuk dapat mengelola transportasi barang yang menjadi bagian dari rantai pasok barang di perkotaan.
 
Sehingga, pelatihan ini menjadi upaya untuk mengembangkan kemampuan dan kesadaran aparatur kota dalam mengelola sistem transportasi barang kota agar dapat menjaga standar kualitas hidup serta keberlanjutan kota. Pelatihan ini merupakan kerja sama Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan Supply Chain Indonesia.
 
Selain itu, dengan memperkuat kemampuan aparatur pengelola transportasi, kata Mahmud, kita dapat berkontribusi langsung pada upaya menciptakan sistem logistik yang lebih andal dan berdaya saing, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
 
Kegiatan yang menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat diselenggarakan gratis selama satu hari di kampus UI pada Rabu (14/8) yang berisikan materi tentang Sistem Logistik Kota dan Sistem Transportasi Kota, baik dari perspektif kebijakan, teknis, dan komersial.
 
Peserta terdiri dari 12 orang yang berasal dari instansi Dinas Perhubungan beberapa Provinsi/Kota, serta dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Pelatihan ini juga direncanakan secara periodik dengan mengundang instansi terkait dari daerah-daerah lainnya.
 
"Pelatihan yang dirancang sesuai kebutuhan kerja dari SDM pengelola transportasi barang kota ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman SDM pengelola transportasi barang kota tentang ilmu transportasi barang dan logistik yang merupakan landasan ilmu bagi kerja mereka," ujar Mahmud.
 
Salah satu narasumber pelatihan bernama Nahry menjelaskan aktivitas pergerakan barang kota bertumbuh dengan pesat akibat pertumbuhan urbanisasi, bertambahnya pendapatan, dan fragmentasi dari rantai pasok Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C).
 
Lalu, faktor globalisasi produksi dan pasar (market), pengurangan siklus hidup produk (product life cycle), berkembangnya variasi produk, pesatnya dunia digital dan berkembangnya teknologi (emerging technology), khususnya di bidang e-commerce juga memicu tekanan pada rantai pasok serta logistik di perkotaan.
 
Sementara itu, narasumber lain bernama Sutanto memaparkan dalam ekosistem logistik kota terdapat dua peran yang berbeda namun terintegrasi, yaitu sektor publik dan swasta.
 
"Operator swasta, seperti operator angkutan (freight carriers) dan pengirim (shipper) fokus dalam hal efisiensi dan pengurangan biaya logistik. Sementara, sektor publik berperan mengatur efisiensi dari jaringan logistik, perencanaan land-use untuk mendukung jaringan logistik, dan mengurangi kendala eksternal pada aspek sosial dan lingkungan," jelasnya.
Baca juga: Menhub tekankan pentingnya inovasi ketepatan rantai pasok logistik
Baca juga: Luhut: Indonesia siap menjadi pemain inti rantai pasok EV
Baca juga: Bertemu, Bea Cukai dan Mahasiswa Bahas Rantai Pasok Logistik dan Patroli Laut

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024