Addis Ababa (ANTARA) - Sekitar 79.000 orang mengungsi di Ethiopia selatan setelah hujan lebat menyebabkan meluapnya Sungai Omo yang melanda 34 distrik di wilayah tersebut.

Ato Tadele Hate, seorang kepala suku setempat, mengatakan pada Selasa (20/8) kepada media lokal, Radio Sheger bahwa hujan lebat selama beberapa hari berturut-turut telah merusak ladang pertanian dan peternakan.

Hate mengatakan kehancuran tersebut menjadi masalah yang terus berulang, sehingga ia meminta pemerintah federal dan organisasi kemanusiaan untuk segera memberikan bantuan.

"Hujan lebat tahun lalu menyebabkan masalah serupa dan kini banjir yang terjadi saat ini telah melanda daerah-daerah yang penduduknya telah direlokasi akibat banjir tahun lalu,” katanya.

Kepala suku tersebut juga menekankan perlunya tindakan segera untuk mengalihkan Sungai Omo dan mencegah meluapnya sungai di masa mendatang.

Dirinya menyatakan keprihatinannya terhadap Kota Omorate yang terletak di tepi Sungai Omo dan menghadapi risiko tinggi terkena dampak banjir.

"Kecuali tindakan segera diambil, kami khawatir Omorate yang merupakan rumah bagi ribuan orang, akan musnah sepenuhnya oleh banjir," ia memperingatkan.

Ethiopia Selatan sangat rentan terhadap tanah longsor dan banjir yang sering terjadi dan parah selama musim hujan.

Tilahun Bishaw, kepala Palang Merah Ethiopia setempat, menyatakan bahwa hujan diperkirakan akan terus turun dan situasi akan memburuk kecuali tindakan segera diambil.

Sumber : Anadolu
Baca juga: Komisi Penanganan Bencana Ethiopia peringatkan mengenai potensi banjir bandang
Baca juga: 125 Orang Tewas Akibat Banjir di Ethiopia Selatan
Baca juga: 100 Orang Tewas Akibat Banjir di Ethiopia


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024