Mexico City (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Senin (19/8) mendesak AS untuk menghentikan semua transfer uang kepada oposisi politik di negaranya, dan menyebut tindakan tersebut sebagai intervensionis.

Dalam sebuah surat yang dibagikan kepada Presiden AS Joe Biden, Presiden Obrador yang sebentar lagi akan turun dari jabatannya itu mengkritik Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Dia mengkritik USAID karena mentransfer jutaan dolar kepada lembaga pengawas korupsi dan hak asasi manusia nirlaba yang telah mendokumentasikan dugaan korupsi selama pemerintahannya.

"Saya menulis untuk memberi tahu Anda bahwa, selama beberapa waktu, saya telah secara terbuka mengecam mereka yang, dari Pemerintah Amerika Serikat, telah mempertahankan sikap intervensionis yang jelas," kata surat itu.

Surat itu mengatakan bahwa sikap intervensionis tersebut sangat jelas dengan membiayai sebagian kegiatan yang dilakukan oleh organisasi yang memproklamirkan diri sebagai Mexicans Against Corruption and Impunity, yang menurut Lopez Obrador tujuan utamanya adalah menyerang pemerintahannya.

USAID telah mentransfer sekitar 5,9 juta dolar (sekitar Rp91 miliar) kepada lembaga nirlaba tersebut pada 2018-2023, menurut Lopez Obrador.

Lopez Obrador telah berulang kali mempertanyakan peran lembaga tersebut dalam mendanai kelompok-kelompok yang dianggapnya memusuhi pemerintahannya termasuk Mexicans Against Corruption and Impunity (MCCI).

Organisasi jurnalistik tersebut didirikan oleh Claudio Xavier Gonzalez, seorang pengusaha dan penentang pemerintahan Lopez Obrador.

MCCI telah bekerja sama dalam investigasi besar yang telah mengungkap kasus-kasus korupsi di negara tersebut selama bertahun-tahun, seperti kasus Odebretch pada 2014, ketika investigasi mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan multinasional Brasil telah menyuap Senator Meksiko untuk meloloskan undang-undang reformasi energi.

Dengan kedatangan Lopez Obrador ke pemerintahan pada 2018, MCCI melanjutkan pekerjaan investigasi mereka sekarang di bawah pemerintahan presiden baru.

Salah satu temuan utamanya adalah pengalihan lebih dari 640 ribu dolar (sekitar Rp9,8 miliar) selama pemerintahan Lopez Obrador melalui Keamanan Pangan Meksiko (Segalmex), badan yang bertugas mempromosikan program pangan di negara tersebut.

Dugaan penggelapan tersebut melibatkan berbagai pejabat pemerintahan Lopez Obrador dan merupakan tindakan korupsi terbesar yang tercatat selama pemerintahannya.

Sambil memuji Biden, Lopez Obrador mendesak tindakan terhadap transfer uang oleh USAID.

"Semoga Anda dapat melakukan sesuatu untuk menghentikan keluhan ini yang merusak prinsip konstitusional kita tentang non-intervensi dan penentuan nasib rakyat sendiri. Maafkan saya karena berurusan langsung dengan Anda dalam masalah ini," tulis Lopez Obrador.

"Percayalah bahwa saya menghargai Anda dan tidak ingin mengganggu Anda sama sekali, tetapi seperti yang Anda pahami, masalah yang terkait dengan kebebasan dan kemandirian rakyat melampaui perasaan pribadi," tambahnya.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Meksiko berencana protes AS terkait pendanaan LSM
Baca juga: Presiden baru Meksiko janjikan pemerintahan bebas korupsi
Baca juga: Partai oposisi konservatif digadang-gadang menang Pemilu Meksiko 2018

 

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024