Istanbul (ANTARA) - Parlemen Ukraina pada Selasa (20/8) meloloskan rancangan undang-undang yang melarang organisasi keagamaan yang terkait dengan Rusia.

Anggota parlemen Ukraina Yaroslav Zheleznyak menulis di Telegram bahwa RUU tersebut disahkan oleh dewan perwakilan rakyat Ukraina, Verkhovna Rada, dalam sidang pembacaan kedua yang menghasilkan 265 suara dukungan.

RUU itu akan mulai berlaku 30 hari setelah ditandatangani menjadi undang-undang.

Dia juga menyoroti satu bagian dari RUU yang menetapkan bahwa "komunitas Gereja Ortodoks Ukraina dari Patriarkat Moskow" akan diberi waktu sembilan bulan untuk memutus hubungan mereka dengan Gereja Ortodoks Rusia.

Anggota parlemen Ukraina Oleksii Honcharenko juga mengonfirmasi pengesahan RUU tersebut, dan menyebutnya sebagai "keputusan bersejarah."

Dia menambahkan bahwa RUU itu akan menerapkan pembatasan bagi organisasi-organisasi keagamaan yang berhubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia, selain menentukan apa sebenarnya yang dimaksud dengan hubungan tersebut.

"Undang-undang telah disahkan terkait dengan kemandirian spiritual kita," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah video di Telegram, seraya menambahkan dirinya "dalam beberapa hari" mendatang akan bertemu  dengan perwakilan patriark Bartolomeus.

"Kita akan terus memperkuat Ukraina, masyarakat kita," katanya.

Gereja Ortodoks Ukraina dari Patriarkat Moskow memisahkan diri dari Moskow pada Mei 2022 setelah Patriark Rusia Kirill memberikan restunya atas perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak Maret tahun itu. 

Namun, gereja itu masih dicap "pro-Rusia" oleh Kiev dan Gereja Ortodoks Ukraina.

Pembacaan pertama RUU "Tentang Perlindungan Tatanan Konstitusional di Bidang Kegiatan Organisasi Keagamaan" disahkan oleh Verkhovna Rada Oktober lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa pengesahan RUU tersebut menandakan "penghancuran Ortodoks sejati sampai ke akar-akarnya."

Saat berbicara di TV Zvezda milik pemerintah Rusia, Zakharova menuduh Ukraina mencoba menciptakan "gereja palsu" untuk menggantikan Gereja Ortodoks Ukraina dari Patriarkat Moskow.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Ukraina tempatkan pemimpin gereja Rusia dalam daftar pencarian orang

Baca juga: Kremlin kutuk pengusiran biarawan dari biara Kiev


 

Sekjen PBB serukan krisis Ukraina segera diakhiri

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024