Ankara (ANTARA) - Ketegangan antara Uni Eropa (EU) dan Hongaria semakin meningkat terkait dugaan langkah Budapest untuk melonggarkan pembatasan visa Schengen bagi warga Rusia.

Selain itu, Hongaria juga belum menanggapi permintaan klarifikasi dari Komisi EU mengenai program "Kartu Nasional" mereka.

Perselisihan itu muncul setelah kunjungan kontroversial Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, ke Moskow tak lama setelah Hongaria memegang kursi kepresidenan EU. Kunjungan ke Rusia itu semakin memperburuk hubungan yang sudah tegang antara EU dan Hongaria.

Komisioner EU untuk Urusan Dalam Negeri, Ylva Johansson, telah meminta penjelasan Hongaria mengenai program "Kartu Nasional," yang dilaporkan memungkinkan warga Rusia dan Belarus melakukan perjalanan dengan lebih mudah di dalam EU.

Tenggat waktu untuk tanggapan Hongaria telah berlalu pada Senin tanpa komentar dari Budapest.

Isu ini diperkirakan akan menjadi topik utama pada pertemuan menteri luar negeri EU berikutnya di Brussel pada 28 Agustus mendatang.

Seyogianya pertemuan para menteri luar negeri EU itu berlangsung di Hongaria, tetapi telah dipindahkan ke Brussel di tengah ketegangan yang sedang berlangsung. Kepindahan itu menyimpang dari tradisi mengadakan pertemuan informal di ibu kota negara yang memegang kursi kepresidenan EU.

Posisi Hongaria terkait konflik Rusia-Ukraina sering kali bertentangan dengan sikap EU yang lebih luas, dengan Orban menghadapi tuduhan sebagai "pro-Rusia," kendati dia membantah hal tersebut.

Selain itu, Hongaria telah berselisih dengan EU mengenai dukungan militer dan finansial untuk Ukraina serta negosiasi keanggotaan EU untuk Ukraina.

Ketidaksetujuan ini menambah kekhawatiran EU yang sudah ada tentang "kepatuhan Hongaria terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum," yang telah mengakibatkan pembekuan sebagian besar alokasi anggaran EU untuk Hongaria di bawah prosedur "pelanggaran hukum Uni."

Sumber: Anadolu

Baca juga: Hongaria longgarkan visa WN Rusia, 8 negara Eropa mengadu ke EU
Baca juga: Menlu Szijjarto: EU koordinasikan penangguhan minyak Rusia ke Hongaria


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024