Berlin (ANTARA) - Dukungan untuk AfD yang berhaluan kanan jauh meningkat menjelang pemilihan penting di tiga negara bagian timur Jerman bulan depan.
Pemilihan regional, yang dipandang sebagai ujian bagi koalisi kiri-liberal Kanselir Olaf Scholz, akan diadakan pada 1 September di Thuringia dan Saxony, serta pada 22 September di Brandenburg.
Menurut survei opini terbaru, AfD yang anti-imigran diperkirakan akan meraih posisi teratas di Thuringia dan Brandenburg, sementara para pemilih memprediksi persaingan ketat antara AfD dan Partai Kristen Demokrat (CDU) di Saxony.
Di markas besar mereka yang lama, Thuringia, di mana AfD memilih ekstremis Bjorn Hocke sebagai kandidat utamanya, partai kanan jauh ini diperkirakan memperoleh sekitar 30 persen, sekitar sembilan persen di depan Partai Kristen Demokrat, menurut Institut Forsa.
Partai populis kiri yang baru terbentuk, Bundnis Sahra Wagenknecht (BSW), diperkirakan akan meraih 18 persen suara dan menjadi kelompok terbesar ketiga di parlemen negara bagian.
Partai Sosial Demokrat (SPD) Scholz dan mitra koalisinya, Partai Hijau dan Partai Demokrat Bebas (FDP), diperkirakan akan mengalami kerugian besar.
Gabungan suara mereka kurang dari 14 persen, menurut survei yang dirilis pada Selasa.
Pertarungan Ketat di Saxony
Di negara bagian tetangga Saxony, persaingan ketat sedang berlangsung antara AfD yang kanan jauh dan CDU yang kanan-tengah, dengan survei terbaru menunjukkan bahwa Partai Kristen Demokrat hanya memimpin beberapa poin.
Survei Selasa oleh Institut Forsa menunjukkan dukungan untuk Partai Kristen Demokrat konservatif sebesar 33 persen, sementara AfD yang anti-imigran berada di sekitar 30 persen, lebih baik daripada hasil pemilihan negara bagian sebelumnya.
Dalam survei lain yang dilakukan oleh Institut Insa, AfD yang kanan jauh diperkirakan mencapai hingga 32 persen-- cukup untuk meraih posisi pertama tetapi tidak cukup untuk memenangkan mayoritas di parlemen negara bagian.
Partai BSW yang dipimpin Sahra Wagenknecht diperkirakan akan memenangkan hingga 15 persen suara, menurut survei opini terbaru.
Kepala Pemerintahan konservatif Saxony, Michael Kretschmer, telah mengumumkan bahwa Partai Kristen Demokrat tidak akan bekerja sama dengan AfD, dan menutup kemungkinan membentuk pemerintahan koalisi dengan partai AfD.
Dia juga mengkritik keras BSW, tetapi membuka kemungkinan untuk kerja sama setelah pemilihan.
AfD Memimpin Survei di Brandenburg
Di Brandenburg, negara bagian yang mengelilingi ibu kota Berlin, AfD yang kanan jauh telah memimpin survei opini selama berbulan-bulan, di tengah masalah ekonomi, dan meningkatnya ketidakpuasan terhadap pemerintahan koalisi yang dipimpin SPD.
Partai anti-imigran diperkirakan akan memperoleh sekitar 24 persen suara, empat poin di depan Sosial Demokrat yang berkuasa, menurut survei terbaru oleh Institut Insa.
Dukungan untuk Partai Kristen Demokrat (CDU) berada di 19 persen, sementara partai populis kiri BSW memiliki 17 persen, Partai Hijau 5 persen, dan Partai Demokrat Bebas (FDP) hanya 2 persen, menurut survei representatif.
Partai AfD, yang mengusung platform anti-Islam dan anti-imigrasi, secara signifikan meningkatkan pangsa suara mereka dalam pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Juni, memenangkan 15,9 persen suara secara nasional, mengambil posisi kedua di belakang Sosial Demokrat.
Partai ini terlibat dalam sejumlah skandal dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pertemuan rahasia pejabat seniornya untuk merencanakan pengusiran massal imigran, yang menimbulkan keraguan tentang komitmen partai terhadap nilai-nilai demokratis.
Namun, skandal-skandal ini tidak mengurangi dukungan untuk partai, terutama di negara-negara bagian timur Jerman yang kurang berkembang.
Agen intelijen domestik negara telah memantau sayap pemuda AfD dan berbagai cabangnya sejak 2021 karena dugaan aspirasi anti-demokratis di dalam partai.
Dalam beberapa tahun terakhir, anggota terkemuka partai ini telah memicu kontroversi dengan pernyataan anti-imigran, antisemitisme, dan Islamofobia mereka.
Kritikus menuduh AfD mendorong xenofobia dan rasisme anti-Muslim di Jerman.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Kanselir Scholz sebut Timteng tak akan damai tanpa negara Palestina
Baca juga: Tingkat penyerapan angkatan kerja Jerman tumbuh di bawah rata-rata UE
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024