Kota Kinabalu (ANTARA News) - Sebagai bagian dari proyek kolaboratif yang melibatkan Sabah Wildlife Department, WildCRU, Universitas Oxford dan Danau Girang Field Centre (DGFC), dua macan tutul sunda telah dipasangi kerah satelit dan dilepas di Kinabatangan, sebuah wilayah terpencil di pantai timur Sabah, Malaysia.
Dr Diana Ramirez, dokter hewan dari Wildlife Rescue Unit dan DGFC, mengatakan seekor macan tutul sunda jantan yang pertama dipasangi kerah satelit akhir Oktober lalu lalu ditangkap kembali 1 Februari tahun ini di mana kerah lama digantikan dengan yang baru.
"Senang melihat kerah itu tidak meninggalkan jejak apa pun pada kulit hewan tersebut dan kondisi kesehatan macan tutul itu baik sekali," kata dia.
Sementara itu dokter hewan liar dari Wildlife Rescue Unit Dr Laura Benedict mengatakan seekor macan tutul sunda lainnya yang tertangkap 22 Maret lalu juga telah dipasangi kerah satelit di bawah program tersebut.
Proyek yang memfokuskan pada riset dan konservasi macan tutul sunda di Sabah tersebut didanai Yayasan Sime Darby, Kebun Binatang Atlanta, Kebun Binatang Houston, Yayasan Recanati-kaplan, Yayasan Robertson, Kebun Binatang Point Defiance, Yayasan Rufford dan Proyek Clouded Leopard.
Menurut Andrew Hearn dari WildCRU, mengatakan mereka beruntung bisa mengkerahi hewan-hewan liar itu untuk riset konservasi mereka karena macan tutul sunda sangat sulit dijebak.
Dari penjejakan kerah satelit terhadap seekor macan tutul pada 2013, terlihat binatang liar ini telah beberapa kali menyeberangi jalan tol, mendekati kawasan mukim manusia dan berkeliaran di lanksap yang telah terfragmentasi, demikian BERNAMA.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014