"Upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke sejumlah kawasan cagar budaya, seperti Candi Borobudur, harus diantisipasi dengan berbagai upaya pelestarian yang tepat demi mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan," kata Rerie, sapaan karibnya, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia lantas menyinggung PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang telah menjalin kerja sama dengan Thai Airways untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Yogyakarta dan Candi Borobudur, Jawa Tengah, Senin (19/8).
Kerja sama itu, lanjut dia, diharapkan meningkatkan pertumbuhan pergerakan wisatawan spiritual yang pada akhirnya mampu mendorong pengembangan destinasi pariwisata potensial di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah
"Di Asia Tenggara, terdapat sekitar 120 juta pemeluk agama Buddha, dengan 64 juta di antaranya atau 53 persen berasal dari Thailand," urainya.
Namun, dia mengingatkan agar agresivitas pemasaran pariwisata nasional tidak melupakan kesiapan kawasan dan obyek wisata yang ditawarkan dalam mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan.
"Destinasi wisata harus dipersiapkan secara menyeluruh, mulai dari kesiapan para pelaku hingga kelestarian obyek dan lingkungan wisata," ucapnya.
Dia juga mengingatkan kelestarian obyek wisata dengan daya tarik bangunan dan benda cagar budaya harus benar-benar diperhatikan kelestariannya.
Anggota Komisi X DPR RI itu pun berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu menjaga kelestarian sejumlah kawasan wisata agar pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dapat terwujud.
Baca juga: Waka MPR: Deteksi dini TB bagian dari peningkatan kualitas SDM
Baca juga: MPR: Hari Konstitusi pengingat agar pembangunan negeri tak hilang arah
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024
